Makam Mbah Brojo Seti Singo Barong

Dukuhseti, Harianjateng.com – Makam Mbah Brojo Seti Singo Barong merupakan wisata rohani warga Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah.Selain Makam Saridin atau Syekh Jangkung, serta Makam Adipati Pati, juga makam KH Mutamakkin Kajen, Makam Mbah Ronggo Kusumo Ngemplak, bagi warga Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Makam Mbah Brojeseti Singo Barong juga menjadi wisata rohani yang selalu ramai ketika hari Kamis atau malam Jumat.
Lokasi Makam Mbah Brojoseti Dukuhseti ini adalah di Jalan Raya Tayu-Puncul KM. 9 Dukuh Spande atau dari arah Tayu kiri jalan, kemudian belok lurus. Lokasi makam yang berada di tengah sawah dan perkampungan warga menjadikan asrinya wisata rohani ini.
Tiap desa di wilayah Kecamatan Dukuhseti, memiliki wisata rohani sendiri. Bisa dikatakan, wisata tersebut adalah makam orang suci yang menjadi tokoh Islam atau pendiri wilayah tersebut. Mereka menurut orang setempat disebut sesepuh yang melakukan “babat alas”, sehingga jejak, perjuangan dan spiritualnya perlu digali, salah satunya dengan berziarah di makamnya.
Sejarah Mbah Brojo Seti Singo Barong tak terlepas dari legenda Ki Gede Tualang atau masyarakat Dukuhseti sering menyebut Siluman Tualang. Ia merupakan musuh dari Mbah Brojo Seti Singo Barong yang sering berubah menjadi “watu malang” yang orang setempat menyebutnya dengan Tualang.
Legenda Mbah Brojo Singo Barong Dukuhseti  juga tak lepas dari kisah Mbah Anggur atau Mbah Hamim atau orang sering menyebutnya Syekh Hamim yang makamnya berada di hutan sebelah barat Desa Dukuhseti atau dekat dengan Dukuh Njebolan.
Menurut Mbah Mastur atau akrab disapa Yi Tur, penjaga makam atau juru kunci Makam Mbah Brojoseti Singo Barong, Mbah Brojoseti dulu adalah orang kondang dan memiliki kekuatan luar biasa. “Mbah Brojo Seti Singo Barong itu wali, dia itu wali yang Jawa, tubuhnya hitam dan kekar kuat,” ujar dia kepada Harianjateng.com, kemarin.
Kalau Makam Mbah Anggur, kata dia, itu lebih identik dengan peziarah para tukang angon sapi, kambing dan petani. “Tapi kalau Makam Mbah Brojoseti Singo Barong itu semua kalangan,” jelas dia. Selain Makam KH Hasbullah Kembang, menurut Mbah Tur, Makam Mbah Brojoseti Singo Barong juga tak pernah sepi dari pengunjung.
Wisata Rohani Dukuhseti Pati
Wisata rohani Dukuhseti Pati, sebenarnya sangat potensial untuk mengangkat Dukuhseti sebagai lokasi strategis untuk mengampanyekan Dukuhseti sebagai Kota Santri. Sebab, dulu Dukuhseti identik dengan prostitusi dan warga Pati secara umum masih menganggap Dukuhseti sebagai gudang pelacur. Padahal tidak demikian. Saat ini, sudah banyak tokoh Islam, para hafizul Quran, pondok pesantren dan juga sekolah berbasis Islam dan masjid berdiri di Dukuhseti. Indikasi itu jelas, bahwa Dukuhseti pantas disebut Kota Santri di lokal Pati.
Seperti halnya Dukuhseti, desa lain juga memiliki wisata rohani sendiri. Seperti wisata rohani Alasdowo, wisata rohani Bakalan, wisata rohani Banyutowo, wisata rohani Dumpil, wisata rohani Grogolan, wisata rohani Kembang, wisata rohani desa Kenanti, wisata rohani Ngagel, wisata rohani Puncel, wisata rohani Tegalombo dan wisata rohani Wedusan.
Tiap desa, memiliki keunikan, budaya, tradisi dan kearifan sendiri. Nama Dukuhseti yang diambil menjadi nama kecamatan, awalnya memang berbelit. Sebab, sejarah perpindahan Kantor Kecamatan Dukuhseti yang dipindah oleh Belanda saat itu ke Alasdowo adalah penuh kepentingan politik. Dulu, Kantor Kecamatan Dukuhseti adalah berada di perempatan Tanggul Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Pati. Akibat gesekan politik saat itu, maka Belanda memindah kantor kecamatan tersebut ke Desa Alasdowo sampai saat ini.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 57.723 jiwa, Dukuhseti pantas menjadi kecamatan yang menjadi pusat wisata rohani di Kabupaten Pati. Apalagi, banyak potensi wisata berbasis alam yang bisa dikembangkan di lokasi ini. (Laporan Wisata Harian Jateng/Foto: Harianjateng.com).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini