Suasana pelatihan.

Semarang, Harianjateng.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarat Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan mediasi dengan Walisongo Mediation Center UIN Walisongo Semarang. Kerjasama antara Kebangpol Linmas dan WMC UIN Walisongo Semarang tersebut ingin memberi pencerahan, maka mereka menggelar pelatihan mediasi penanganan masalah strategis yang berdampak strategis dengan mengusung. (Baca juga: KKN UIN Walisongo Semarang di Temanggung Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik).

Pelatihan yang mengurusng tema “Pendidikan dasar mediasi dalam rangka penanganan dini potensi konflik di masyarakat” tersebut berlangsung selama tiga hari, yaitu 6 Mei 2015 sampai 8 Mei 2015 di Hotel Amanda Hills Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh beberapa pemuda yang berasal dari lintas etnis dan lintas agama yang ada di Jawa Tengah.

Purbadin Hadi, SH selaku kepala Kesbapol Linmas Kabupatan Semarang yang mewakili Kepala Kesbangpol Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan fakta sejarah bangsa Indonesia telah diwarnai oleh guratan-guratan sejarah, kurangnya wawasan kebangsaan dan kurang mengedepankan penyelesaian konflik melalui mediasi. “Rendahnya pemahaman munticultural telah mengakibatkan benturan-benturan budaya, nilai, sistem yang ada di dalam masayarakat hingga munculnya konflik,” ujar dia, kemarin.

Selain itu, katanya, dampak dari masalah yang ada dalam masyarakat Indonesia sangatlah kompleks, terutama dampak dari konflik pemilu yang samapai saat ini masih belum ada solusi yang sangat strategis dan beberapa konflik antaragama, etnis, budaya, dan masih banyak yang lainya.

Misbah Zulfa Elisabeth Sekretaris Walisongo Mediation Center UIN Walisongo Semarang mengharapkan kepada peserta dengan adanya kegiatan pelatihan ini, dapat mewujudkan kesadaran pengakuan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan sebagai bagian dari hukum alam dan sikap saling megakui, menghormati dan membangun komunikasi antara sesama masyarakat. Dosen Fakdakom UIN Walisongo Semarang tersebut berharapa agar peserta memiliki kesadaran untuk saling menjunjung tinggi kemanusiaan dan solidaritas. (Red-HJ41/Foto: Sofan/Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini