Rembang, Harianjateng.com – Makam RA Kartini di Rembang pantas jadi wisata edukasi andalan Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sebab, selama ini masyarakat haus akan wisata yang bernuansa edukasi, daripada sekadar wisata alam berbasis laut dan pegunungan. Apalagi, banyak lokasi wisata di Jawa Tengah yang sangat potensial dijadikan wisata edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Jateng dan umumnya Indonesia.
Hal itu disampaikan pemerhati pendidikan, Hamidulloh Ibda Direktur Utama Forum Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah, Kamis (7/5/2015). Menurut dia, saat ini masyarakat sangat membutuhkan wisata berbasis edukasi dan mencerahkan. “Jadi wisata itu ya wisata, senang-senang, tapi kalau bisa kan yang bermanfaat,” tukas dia. (Baca juga: Usai Hari Kartini, Pengunjung Makam RA Kartini Sepi).
Jika di Kabupaten Blora ada Kampung Samin yang dijadikan pusat wisata edukasi dan budaya di Blora, kata Ibda, maka Rembang mempunya wisata andalan berbasis edukasi dan rohani, yaitu Makam RA Kartini. “Seperti yang kita ketahui, RA Kartini sebagai pahlawan perempuan yang menjadi sumber inspirasi dan rujukan sangat cocok untuk dikenang dan diambil hikmah dan mencontoh spirit perjuangannya,” ungkap penulis buku Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner tersebut.
Wisata rohani di Rembang sebenarnya sangat banyak sekali, seperti para wali dan para tokoh ulama dan para kiai. Akan tetapi, yang paling tersohor di Indoensia adalah sosok RA Kartini. Jadi sangat cocok dan strategi jika Makam RA Kartini menjadi wisata edukasi sekaligus wisata rohani.
Tak hanya bagi perempuan, namum kaum adam sangat cocok untuk berziarah edukasi di Makam RA Kartini. Konsep wisata edukasi di Rembang, tak jauh beda dengan wisata edukasi di Pati, wisata edukasi di Blora, wisata edukasi di Grobogan, wisata edukasi di Kudus, wisata edukasi di Demak, wisata edukasi di Tuban, wisata edukasi di Lamongan dan sebagainya. Artinya, wisata edukasi di tempat-tempat itu sangat mendidik para wisatawan, tidak sekadar senang-senang dan hura-hura belaka.

Dengan adanya wacana ini, maka segala bentuk properti seperti perpustakaan, taman baca, wahana penelitian, lukisan-lukisan dan buku-buku tentang Kartini harus dipajang dan ada di sekitar Makam RA Kartini agar membuat pengunjung bertah di sana. Jadi, ujar Ibda, kesan yang ada kalau ke Makam RA Kartini tak hanya datang, duduk dan doa saja.  “Namun juga betah di sana dengan membaca buku-buku tentang Kartini. Hal itu tentu memotivasi dan menginspirasi para pengunjung,” pungkas dia. (Red-HJ45/Foto: HI/Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini