Suasana pelatihan membuat pupuk organik
Temanggung, Harian Jateng – Tak lama ini, warga Temanggung dilatih membuat pupuk organik oleh Tim Kuliah Kerja Nyata ke-64 Universitas Islam Negeri Semarang Posko 29 di Desa Gandurejo Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nasionalis Anak Bangsa (NASA). Mereka  mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik di Dusun Bebengan Desa Gandurejo, Senin (4/5/2015) kemarin.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 15 petani yang tergabung dalam kelompok tani “Sumber Makmur” dan kelompok wanita tani Puspa Dusun Bebengan Desa Gandurejo. Mereka datang di aula dusun dengan membawa buku catatan dan pena seperti anak sekolah.
Juru bicara tim KKN UIN Posko 29 Angga Saputra mengatakan tim KKN sangat prihatin dengan keadaan petani di Dusun Bebengan karena hanya mengandalkan pupuk kimia untuk lahan pertaniannya. 

Padahal menurutnya, pupuk kimia tidak baik untuk kesuburan tanah jangka panjang. “Sehingga kami mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik ini. Selain menyuburkan tanah, pupuk organik sangat baik untuk kesuburan tanah jangka panjang,” ujar Angga yang dihubungi setelah acara selesai.

Angga melanjutkan, bahan-bahan untuk membuat pupuk organik itu diantaranya bekatul, urin kambing, kotoran kambing, sekam, dan dedaunan. Tim KKN dan warga yang menyediakan bahan-bahan tersebut. (Baca juga:
KKN UIN Walisongo Semarang dan LSM NASA Jalin Kerjasama).


“Semua bahan diambil dari lingkungan Dusun Bebengan hanya cairan EM6 yang disediakan oleh LSM NASA. EM6 berfungsi sebagai campuran pembuatan pupuk organik,” kata Angga yang juga mahasiswa jurusan Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang.


Angga menjelaskan semua bahan dimasukkan di galian tanah. Sekam diletakkan di paling bawah sebagai alas. Disusul dengan bekatul, kotoran kambing, urin kambing, dan dedaunan yang sudah dipotong-potong. Setelah semua bahan berada dalam galian tanah, barulah cairan EM6 dituangkan. “Butuh satu bulan untuk membuat pupuk organik ini. Seminggu sekali bahan-bahan dalam galian harus dibalik agar semua bahan tercampur dengan baik,” kata mahasiswa asal Kabupaten Pati ini.


Pembicara dari LSM Nasa Wisnu mengatakan bahwa dengan pupuk organik, hasil panen tanaman akan meningkat dan menjaga kesuburan tanah. Dia telah melakukannya di 17 provinsi  dan keliling 15 negara.

Kepada Dusun Bebengan Desa Gandurejo Muhammad Syaifuddin merespon positif kegiatan KKN yang bekerja sama dengan LSM Nasa di dusun tempatnya mengabdi.


“Bagus dan baik. Saya sangat bangga dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini karena bisa menambah kreativitas warga,” katanya. Petani-petani Dusun Gandurejo juga belajar bagaimana membuat cairan EM6. Semangatnya sangat tinggi melihat kegiatan yang dimulai pukul 14.00 WIB berakhir pukul 22.00 WIB. (Red-HJ45/Foto: Hasyim/Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini