Semarang, Harian Jateng – Demam Batu Akik di Jawa Tengah terbukti bertahan lama. Tak hanya di Kota Semarang, namun demam batu akik di Demak, batu akik di Kudus, demam batu akik di Jepara, batu akik di Pati, demam batu akik di Rembang, batu akik di Blora, demam batu akik di Grobogan dan sekitarnya juga masih awet sampai detik ini. (Baca juga: Khasiat Batu Akik Badar Besi Mendekatkan Jodoh, Benarkah?).
Menurut Umar Satrio Hadi, pecinta batu akik di Semarang, yang membuat demam batu akik di Jateng bertahan lama adalah karena banyak yang berjualan. “Karena banyak yang jualan batu akik, makanya demam batu akik bertahan lama,” ungkap dia, Selasa (19/5/2015) di Semarang.
Tak hanya di daerah-daerah tersebut, demam batu akik di Kendal, batu akik di Batang, batu akik di Pemalang, batu akik di Pekalongan, batu akik di Tegal, batu akik di Brebes, batu akik di Cilacap, batu akik di Banyumas, batu akik di Purwokerto, batu akik di Purbanlingga, batu akik di Banjarnegara, batu akik di Wonosobo, batu akik di Magelang, batu akik di Temanggung, batu akik di Sragen, batu akik di Klaten, batu akik di Solo, batu akik di Boyolali, batu akik di Salatiga, batu akik di daerah lain di Jateng juga masih bertahan lama.
Di berbagai daerah di Jateng, yang membuat demam batu akik bertahan lama adalah munculnya toko batu akik, toko batu mulia, gamestone, atau pun banyaknya kios-kios pengrajin batu akik dadakan yang diserbu banyak kolektor. Tak heran, mulai dari September 2014 lalu, sampai bulan Mei 2015 ini, demam batu akik di Jateng masih menggejala. (Baca juga: Waw, Batu Akik Termahal di Dunia Seharga Rp 236 Miliar).
Banyaknya pameran, menurut Umar, juga menjadi demam batu akik di Jateng bertahan lama. Apalagi, pameran tersebut digelar oleh orang-orang besar, seperti Walikota, Bupati, Gubernur sampai menteri. Tidak mengherankan, jika demam batu akik di Jateng bertahan sampai detik ini juga.
Di internet, juga banyak sekali orang mencari situs batu akik. Selain itu, mereka juga rajin mencari info harga batu akik termurah, harga batu akik termahal, info jual beli batu akik, juga jenis batu akik yang bermacam-macam, seperti kalimaya, badar besi, bacan dako, kecubung, dan sebagainya.
Terpisah, Andrianto, kolektor batu akik di Demak juga mengakui bahwa kondisi masyarakat Demak saat ini disibukkan dengan batu akik. “Aku juga heran, toko penjual batu akik di Demak kini berjubel dan bersaing dengan toko emas,” ungkap dia, Selasa (19/5/2015).
Kepada Harian Jateng, Andri mengatakan saat ini Demak sedang darurat akik. Menurutnya, tak hanya kalangan dewasa, namun pelajar SMA, SMP dan SD juga berburu batu akik. “Kalau yang anak-anak, sukanya yang harga murah, seperti badar besi,” ungkap pemilik kios gamestone di Demak tersebut.
Demam batu akik yang bertahan lama di Jateng, menurut Andri, karena batu akik adalah batu dan jenis barang tambang. “Ya jelas beda, kalau batu akik kan semakin lama disimpan, semakin unik dan antik bahkan langka. Tapi kalau tanaman, ikan, semakin lama kan semakin mati, layu,” ungkap dia.
Dia mengakui, demam batu akik di Demak membawa rezeki sendiri bagi dirinya, warga sekitar yang beralih profesi sebagai pengrajin dadakan dan penjual batu akik. Ia mengakui, penghasilan dari menjual batu akik bisa menghidupinya. (Red-HJ35/Foto: Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini