Semarang, Harian Jateng – Walikota Semarang 2015-2020 tak perlu berkualitas. Hal itu disampaikan M Yudhie Haryono Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Selasa malam (19/5/2015) saat diskusi politik di Warung Pecel Yu Sri Simpang Lima Semarang. “Walikota Semarang nanti itu tak perlu berkualitas, yang penting mau dan bisa menjalankan tugas saja sudah bagus, top lah,” beber dia.
Menurut penulis buku Merebut Mimpi Bangsa tersebut, sekelas Presiden Jokowi saja tidak berkualitas tak ada masalah, apalagi Walikota. “Negera ini dipimpin Jokowi saja tak ada masalah kok, apalagi hanya Kota Semarang,” ungkap dia. Jadi, lanjutnya, era saat ini bukan lagi kualitas, kredibel, integritas, mau saja itu sudah bagus.
Seperti diketahui, saat ini, bursa pencalonan Walikota Semarang dan Wakil Walikota Semarang semakin ramai. Apalagi, sesuai agenda dari KPU, Pilwakot atau Pilkada Semarang akan dihela besuk pada Desember 2015. Banyak kandidat bermunculan untuk menyiapkan diri sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang. (Baca juga: Pilwakot Semarang 2015, Lima Kandidat Walikota Semarnag Bersaing di KTM).
Dalam diskusi tersebut, diikuti juga oleh beberapa kalangan, seperti Zaenal Mahirin S.Sos, mantan anggota Komisi E DPRD Jateng, Muhyidin, SAg, M.Ag, MH dosen Fakultas Hukum Undip, Heri Susanto mantan Ketua Umum DPD IMM Jateng, Ali Zaenul Sofan fungsionaris Forum Muda Cendekia (Formaci) Jateng, Ahmad Fauzi Direktur Samarra College dan juga penulis buku Agama Skizofrenia.
Bursa pencalonan Walikota dan Walikota Walikota Semarang saat ini semakin memanas dengan munculnya tiga kubu bersar, yaitu Koalisi Tugu Muda (PKS, Golkar, Demokrat), Koalisi Garuda Matahari (Gerindra dan PAN) serta kubu PDI Perjuangan. Mereka akan menjagokan kader-kader andalannya untuk memenangkan Pilwakot Semarang 2015 ini.
Menurut Yudhie, Pemilu di Indonesia saat ini belum tentu melahirkan pemimpin berkualitas. “Tak perlu cerdas-cerdas lah, memang zamannya bukan lagi mengutamakan berkualitas, yang penting mau saja, tak perlu mampu, itu sudah memenuhi syarat pemimpin,” tukas penulis buku Melawan dengan Teks tersebut. (Red-HJ34/Foto: Ovan/Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini