Penjual batu akik di Jalan Kokrosono Semarang.
Semarang, Harian Jateng – Bagi Anda warga Kota Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya, saat ini harus ekstra waspada ketika akan membeli batu akik. Sebab, saat ini banyak beredar batu akik palsu dan jiplakan. Bahkan, menurut kolektor batu akik Semarang, Kustomo R (36) mengatakan batu akik di Kokrosono Semarang 80 persen palsu. Menurutnya, harga batu akik di Kokrosono memang murah-meriah, namun kebanyakan palsu.
Menurut Tomo, para pedagang kaki lima yang menjual batu akik di Jl. Kokrosono Kota Semarang, Jawa Tengah, kebanyakan hanya menjual yang harga murah-murah. “Paling tinggi setahu saya kemarin Cuma Rp. 400.000, yang paling murah Rp. 20.000 sampai Rp. 25.000,” ujar dia, Kamis pagi (28/5/2015).
Dari penjelasan Tomo, harga batu akik di Semarang memang beragam. Namun Anda harus jeli dan bisa membedakan mana batu akik yang asli dan mana yang palsu. “Stok mereka banyak, dan rata-rata juga hasil polesan sendiri, jadinya mengkilat, tapi palsu,” jelas dia.
Meskipun palsu, namun jika Anda tidak bisa menawar, pasti Anda akan membeli batu akik di PKL Kokrosono dengan harga yang relatif tinggi. “Ya, mereka biasanya kalau menawarkan paling rendah ya Rp. 40.000 sampai Rp. 50.000,” ujar pria tersebut.
Kalau di persentase, ujar dia, sekitar 80 persen palsu lah. “Kalau batu akiknya asli, tetap mahal lah. Wong di toko gemstone sekarang aja minimal Rp. 50.000 sampai Rp.100.000. Kalau harganya di bawah Rp. 50.000, saya kira itu palsu,” beber dia.
Pokoknya, kata Tomo, siapa saja yang mau beli batu akik di Kokrosono, harus hati-hati. “Ya kalau mau yang harga murah memang Kokrosono gudanganya,” pungkas dia.
Asli dan tidaknya batu akik di Kokrosono yang dijual para PKL, diakui Yono (56) warga Pedurungan, Semarang. Menurut dia, banyak batu murahan yang dijualnya didapat dari berbagai daerah. Akan tetapi, ia tidak setuju dengan istilah batu akik palsu.
“Ya gak palsu to, kan ini juga batu, namun jenisnya memang jenis biasa, seperti badar besi. Jadi tidak ada istilah batu akik palsu,” ujar dia saat ditemui di Kokrosono, Kamis pagi (28/5/2015).
Sambil berjualan, Yono juga menawarkan berbagai macam batu akik yang bisa dibuat cincin, kalung, asesories lainnya. “Ya meskipun di sini pusat barang lowakan, tapi batu akik kami tetap batu akik asli, meskipun harganya di bawah Rp. 100.000,” ungkap dia kepada Harian Jateng.
Memang ada harga batu akik di sini murah, kata dia, namun kan belum tentu yang murah itu palsu. “Rata-rata saya ambil dari pengrajin itu Rp. 20.000, ada juga yang Cuma Rp. 10.000, jadi saya jual ya tak terlalu mahal, wong sistemnya grosir gitu,” tandas dia.
Tak hanya di Kokrosono, batu akik palsu kini juga beredar di sepanjang Jalan Barito Semarang. Dari pantauan Harian Jateng, mereka berjualan di tepi-tepi jalan dan masih saja dibeli masyarakat. (Red-HJ38/Foto: Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini