Semarang, Harian Jateng – Wahyudi SPdI Guru SMP Negeri 1 Rakit Banjarnegara menjadi Juara 1 Lomba Artikel PTK di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) baru-baru ini. Untuk Juara II, didapatkan Dra Galuh Wijayanti MPd guru SMA Negeri 12 Semarang, kemudian Juara III didapatkan Dra Puji Rahayu MPd perwakilan dari SMA Negeri 1 Jepara.
Mereka berhasil mengalahkan peserta yang lain dalam Lomba Artikel Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jawa tengah 2015. Lomba tersebut merupakan lomba bagi guru yang digawangi oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS.
Awalnya, banyak sekali para guru di Jateng,mulai dari SD, SMP hingga SMA mengirim artikel mereka kepada penyelenggara lomba. Kemudian, panitia menyeleksi dan mengambil 20 finalis untuk mengikuti presentasi akhir di kampus UPGRIS.
Dari penilaian dewan juri, yaitu Prof Supardi MSi, Dr Rasiman MPd dan Drs Suyoto MPd, terpilihlah Wahyudi SPdI Guru SMP Negeri 1 Rakit Banjarnegara sebagai Juara I Lomba Artikel PTK di UPGRIS tersebut. Wahyudi mampu menjelaskan artikel hasil penelitiannya dengan renyah dalam waktu hanya sepuluh menit. Karena meyakinkan dan menarik, maka dewan juri mendaulat Wahyudi sebagai Juara I.
Guru Harus Jadi Virus Positif
Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum mengatakan bahwa PTK sangat kondusif, untuk menjadikan guru tanggap terhadap dinamika proses belajar -mengajar di kelasnya. Menurut doktor tersebut, guru harus menjadi virus positif dalam kegiatan ilmiah.
Sejak dini, kata dia, para siswa sudah diperkenalkan atau dilibatkan dalam penelitian. Agar ketika menjadi mahasiswa sudah tahu prosesnya. “UPGRIS selalu berupaya untuk memberikan wadah atau pelatihan karya tulis ilmiah khususnya para pendidik,” jelas Muhdi.
Ketua LPPM UPGRIS Ir Suwarno Widodo MSi juga menjelaskan bahwa guru selain mengajar juga dituntut untuk meneliti, terutama berkaitan dengan proses belajar-mengajar. “PTK dapat dijadikan sarana bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Suwarno. Menurut Suwarno, PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan mengatasi sebuah permasalahan yang ada di dalam kelas.
Dalam lomba PTK tingkat Jawa Tengah 2015 tersebut, para guru di Jateng bisa meningkatkan proses dan kegiatan ilmiah dalam rangka mewujudkan proses belajar-mengajar menjadi lebih baik. Dipastikan, tahun depan, UPGRIS juga akan membuka lomba PTK 2016 dan lomba PTK 2017 dalam rangka memfasilitas para guru untuk terus berkembang.
Pasalnya, menurut Rektor UPGRIS, guru akan kritis di dalam kelas ketika mereka rajin meneliti. PTK juga dinilai mampu menjadikan guru sebagai guru profesional. Artinya, guru tidak sekadar menjadi pendidik dan puas di dalam kelas, namun harus mengembangkan diri sebagai peneliti di bidang pendidikan. Apalagi, penelitian menjadi ruhnya pendidikan. (Red-HJ37/Foto: UPGRIS).