Semarang, Harian Jateng –  Makanan khas lebaran tak hanya kue, namun juga banyak sekali seperti ketupat, lepet, dan khusus di Semarang adalah lumpia. Hal itu diungkapkan Siti Mahmudah (34) pembuat kue di Semarang yang sudah menekuni bisnis pembuatan kue sejak 2005 silam.

Meskipun demikian, ia berharap agar para ibu-ibu rumah tangga jangan hanya beli di toko, namun kalau bisa ya buat sendiri. Menurutnya, budaya instan masyarakat memang sudah biasa, maka tak heran jika mereka tak perlu susah payah membuat kue sendiri, karena di toko ada dan tinggal beli.

“Meskipun saya jualan kue, akan tetapi saya juga menganjurkan para ibu rumah tangga untuk membuat sendiri, lebih nyaman, murah dan hasilnya bisa puas karena buatan sendiri,” ujar dia kepada Harian Jateng, Minggu (12/7/2015) di rumahnya.

Menurut ibu dari tiga anak tersebut, saat ini tradisi lebaran di Jawa Tengah, khususnya di Semarang tak lepas dari makanan khas lebaran dan juga resep makanan lebaran. “Biasanya kan memang menyuguhkan ketupat dan lepet, kalau orang Jawa itu ya sudah biasa,” beber dia.

Akan tetapi, berbeda daerah tentu berbeda adat dan juga kuliner yang dijadikan menu saat lebaran. “Kalau di Sunda, ya kebanyakan mereka menyuguhkan makanan lebaran khas Sunda, kadang juga banyak umat Islam saat ini menyuguhkan makanan lebaran khas Turki, makanan lebaran khas Jawa, makanan lebaran khas Bugis, makanan lebaran khas Betawi dan daerah lain,” papar dia.

Makanan lebaran khas Semarang, tentu jauh berbeda dengan di kota besar seperti Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Bali, Riau, Depok, Surabaya, Bali, Sumatera, Banjarmasin dan sebagainya. “Semua kan memiliki ciri khas masing-masing,” beber dia.

Dari yang sudah ada, kata dia, saat ini untuk ketupat dan lepet hanya sebagaian orang saja, karena kebanyakan praktis menyuguhkan kue dan buah-buahan.

“Kalau makanan lebaran khas Semarang biasanya ya lumpia, juga ketupat dan lepet,” jelas dia.
Meskipun saat ini banyak memilih kue dan buah-buahan yang disuguhkan saat ada tamu datang berkunjung, akan tetapi setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing.

Makanan lebaran khas Semarang, tentu berbeda dengan makanan lebaran khas Kudus, Blora, Grobogan, Jepara, juga makanan lebaran khas Pati, Rembang, Demak, juga makanan lebaran khas Kendal, Batang, Pekalongan, Banjarengara, Brebes, Cilacap dan sebagainya.

Siti mengakui, bisnis makanan khas lebaran memang menghasilkan pundi-pundi rupiah. Bahkan, kadang saat awal Ramadhan sudah ada yang booking sampai puluhan kardus. Jadi, ia dan karyawannya harus kerja keras demi memenuhi pesanan yang datang.

“Biasanya malah dari luar kota datang ke kios saya, jadi ya harus kejar tayang supaya pesanan terpenuhi semua,” beber dia. (Red-HJ56/Foto: Siti/Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini