Semarang, Harian Jateng – Batu Akik Wonosobo menjadi primadona kolektor batu akik di Kota Semarang. Hal itu diungkapkan Mulyadi (44) salah satu kolektor batu akik di Semarang. “Ya sebenarnya banyak yang unik, tapi saya lebih suka yang dari Dieng Wonosobo,” ujar dia kepada Harian Jateng, Rabu (29/7/2015).

Menurut bapak dari empat anak tersebut, batu akik sampai detik ini memang masih memanas. Sebab, di Semarang sendiri masih banyak penjual batu akik menjamur di semua tempat.

“Ya kalau berbicara murah, saat ini hampir semuanya murah, wong Rp. 25.000 saja sudah dapat batu akik kok,” papar pria tersebut.

Kepada harianwonosobo.com, Yadi (sapaannya), menjelaskan bahwa sudah ada penjual atau penyetok batu dari daerah Dieng. “Ya kan saat ini sudah pakai mobil, itu disebar dan bisa dipesan, biasanya dikirim ke kios-kios gemstone,” tukas penggemar batu akik yang berharga mahal tersebut.

Sebagai salah satu kolektor, Yadi mengakui, banyak temannya yang suka dengan batu akik khas Dieng. “Ya kalau sukanya lebih pada batunya, bukan cara membuatnya. Kalau yang pakai mesin, saya kurang suka, tapi kalau yang alami pakai tangan, dijual berapa pun saya minat beli,” terang dia.

Meskipun di Semarang banyak batu drop-dropan dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa Timur, akan tetapi, pria yang bekerja sebagai pegawai negeri tersebut mengakui bahwa batu akik dari Klaten, Jogja dan Wonosobo tak kalah menarik.

“Kemarin sempat geger dengan adanya batu bergambar nyi roro kidul dan wedus gembel, itu harganya laku mahal,” pungkas dia. (Red-HW59/Foto: Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini