Rombongan peserta PCI NU Turki |
Kudus, Harian Jateng – Sebanyak enam orang yang merupakan rombongan peserta dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Turki dalam Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan diselenggarakan di Jombang, 1-5 Agustus 2015, berkunjung ke Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an, Kudus, Jawa Tengah.
Keenam itu orang adalah Dr. H. Ahmad Faiz MA (Rais Syuriyah), Rusdi Jusuf Abbas SIP. MA. (wakıl Raıs Syuriyah), M. Syauqillah S.HI. MA. (Katib Syurıyah), Budy Sugandi S.Pd.Si. M.Pd. (A’wan Syuriyah), Ulin nuha S.Pd.I. (ketua Tanfidziyah), Abieb Aditya (Lajnah Dakwah). Mereka sampai di Kudus pada Rabu (29/7/2015).
Di sela-sela menunggu keberangkatan ke Jombang, mereka mematangkan persiapan mengenai apa saja yang akan dibawa ke dalam muktamar. Sehari sebelum keberangkatan, mereka menyempatkan ziarah ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Ahmad Faiz, mengatakan, rombongan yang merupakan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Turki, itu menyempatkan berziarah ke makam dua anggota Wali Songo.
“Sebagai penghormatan atas jasa besar dua Sunan tersebut,” katanya. Sementara itu, Kamis (30/7/2015), rombongan di rumah transit milik Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an, membahas berbagai persiapan untuk dibawa ke Muktamar.
“Intinya, kami berharap PBNU ke depan semakin profesional, semakin baik, dan melindungi umat,” ujar ketua tanfidziyyah PCINU Turki, Ulin Nuha SPdI.
Profesional yang dimaksud, yaitu dalam mengelola organisasi NU dan memperhatikan kesejahteraan umat.
“Kesejahteraan dimaksud, PBNU bisa memotivasi dan memberikan solusi membangun perekonomian dan kemandirian warga nahdliyyin,” lanjut Ulin menambahkan.
M. Syauqillah, memiliki harapan lain. ‘’Kami berharap PBNU bisa mendorong PCI NU untuk mengembangkan nilai-nilai Islam nusantara di level internasional,’’ paparnya.
Dia memandang, Islam nusantara menjadi penting sebagai ruh dalam kehidupan masyarakat, untuk memberikan solusi atas problem kehidupan yang ada.
“Banyak konflik-konflik yang bisa dicari solusinya dengan ruh Islam nusantara. Ini sebagai implementasi Islam rahmatan lil ‘alamin,” tuturnya.
Rusdi Jusuf Abbas wakil Rais Syuriyah asal Papua mengatakan, PBNU ke depan diharapkan meningkatkan partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada di tanah air. ‘’Khususnya konflik dı Tolikara beberapa waktu lalu. Jangan sampai ada politisası,’’ tegasnya. (Red-HJ34/Foto:Ulin/Harian Jateng).