Suasana Lentera Budaya di studio Cakra TV |
Semarang, Harian Jateng– Program Lentera Budaya di Cakra Semarang TV Semarang, Senin sore (7/9/2015) pukul 17.00 WIB sampai 18.00 WIB mengusung tema “Memilih Pemimpin Kota Semarang” yang digelar di studio Cakra Semarang TV Semarang, Jawa Tengah.
Hadir Hamidulloh Ibda Direktur Esekutif Forum Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah selaku pembicara. Kedua adalah Suprayitno Ketua LP3N Kota Semarang, Husni Mushonnifin aktivis PMII Jawa Tengah dan Ahmad Fauzi warga Kota Semarang yang dimoderatori Ahmad Muqsit.
Menurut Hamidulloh Ibda, pemimpin adalah burunya rakyat. “Yang perlu dipahami oleh semua Calon Walikota Semarang saat ini, menjadi pemimpin itu ya menjadi burunya rakyat. Jadi pemimpin itu ya buruh, bukan penguasa,” ujar Ibda saat menyampaikan materi.
Sementara itu, Suprayitno menegaskan, bahwa saat ini Kota Semarang membutuhkan figur progresif yang bisa menaikkan APBD Kota Semarang.
Di sisi lain, Mushonnifin justru berpendapat menarik, sebab money politic itu perlu dilegalkan. Sebab, menurut dia, setiap kali ada pemilu, ada politik uang, akan tetapi tindakannya tidak jelas. “Ya mending sekalian dilegalkan,” tukas dia.
Selaku warga Kota Semarang, Fauzi berpendapat beda, sebab, menurut dia, saat ini setiap kali ada momentum pemilu, hanya dijadikan ajang kampanye yang tidak efektif. “Calon Walikota Semarang ini masih berjarak dengan rakyat, mereka terlihat bersinar, bersih, mewah, jadi ketika rakyat mau mendekat sangat sudah karena sudah ada kejahatan simbolik,” beber dia. (Red-HS44/Foto: AF/Harian Jateng).