Salah satu potensi tani di Wonosobo.

Wonosobo, Harian Jateng – Peneliti pertanian Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menantang Bupati Wonosobo yang nanti terpilih dalam Pilkada Wonosobo 2015 untuk memajukan sektor pertanian Wonosobo.

Baca juga: Petani Salak di Wonosobo Galau Karena Musim Kemarau.

“Sektor pertanian Wonosobo harus diperhatikan serius. Sebab, selama pemerintahan 10 Tahun sejak 2003-2013 jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan 8.770 rumah tangga usaha pertanian atau sebesar  0,58 persen per tahun,” tegas Handoyo, peneliti Serayu Institute, di Wonosobo, Kamis (10/9/2015). 

“Melihat data itu berarti menurun sebesar 0,58 persen per tahun,” tuturnya. 

Handoyo menegaskan, menurunnya angka rumah tangga pertanian di Wonosobo tersebut harus menjadi prioritas program kerja bagi Bupati Wonosobo yang terpilih periode 2016-2021 nanti.

Sesuai data sensus pertanian, kata dia, untuk kecamatan yang tidak megalami penururan adalah Kecamatan Sukoharjo dari jumlah 7.081 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 7.376 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti naik sebesar 4,17 persen.

Tidak hanya berkaitan dengan data, Handoyo juga menegaskan, mayoritas masyarakat Wonosobo yang bekerja sebagai petani juga harus dipedulikan bupati yang nanti terpilih dalam Pilkada Wonosobo 2015.

Sebab, meskipun saat ini banyak warga Wonosobo sudah menjadi pengusaha, namun sektor pertanian Wonosobo tetap nomor satu. (Red-HJ55/Foto: Harian Jateng).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini