Kendal, Harianjateng.com- Dalam rangka meningkatkan pariwisata kendal Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Kendal (Baproparda) menggelar rapat konsolidasi bersama pengiat wisata, Sabtu (23/12/17) bertempat di Pemancingan Duren Jati Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dalam kegiatan konsolidasi tersebut Baproparda mengundang berbagai komponen yang berkaitan dengan Pariwisata di Kabupaten Kendal, diantaranya PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran), POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dan FK -DEWIKA (forum Desa wisata)
Acara dibuka oleh Ketua Baproparda Kendal M. Kholik Hidayatullah. Dalam dirinya mengajak para pelaku wisata selalu meningkatkan dan mengembangkan segala potensi wisata yang ada di desa masing masing, baik itu dari segi kuliner, kesenian dan budaya ataupun keindahan alam,
Dia berjanji sanggup memfasilitasi untuk mendatangkan tenaga ahli kepariwisataan, untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku wisata yang ada di Kendal. “Saya sanggup mendatangkan tenaga ahli yang sekaligus pelaku wisata, untuk memberikan pelatihan dan bimbingan, jangan tanya biayanya dari mana kalau diskusi dengan saya, yang penting teman-teman konsisten dan komitmen dalam mengembangkan pariwisata tersebut, dana nanti akan datang sendiri, nyatanya selama ini saya promosi pariwisata kemana-mana tidak pernah ada yang membiayai, namun tetap jalan,” ujarnya sambil tersenyum.
Acara yang juga dihadiri oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kendal yang diwakili oleh kasi kepariwisataan Yuswantoko. Dalam sambutannya Yuswantoko menjelaskan pentingnya saling berkomunikasi dan koordinasi antara pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata, baik itu desa wisata, Hotel dan Restoran.
Yuswantoko menambahkan, bahwa dirinya akan terus meningkatkan kompetensi para pelaku wisata, diantaranya adalah Bintek dan pelatihan. Selain pelatihan teknis, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kendal juga akan mengadakan pelatihan managerial untuk menunjang SDM pelaku wisata dan desa wisata yang ada di Kendal. “Kami akan melaksanakan pelatihan tertib administrasi kepariwisataan, yang direncanakan akan dilaksanakan besok bulan Maret mendatang,” terangnya.
Yuswantoko juga berharap pelaku wisata tidak hanya menjual alam yang ada saja, tapi juga melestarikan dan mengembangkan kesenian dan budaya yang ada di desa wisata tersebut, sebagai salah satu potensi penarik wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.
Sedangkan pewakilan dari PHRI yang hadir yaitu Utomo dari Hotel dan Restoran Tirto Arum Baru. Utomo mengatakan, harus ada sasaran dan target dalam mengembangkan pariwisata. “Kita harus punya target sasaran dalam mengembangkan sebuah usaha wisata supaya lebih fokus dan terarah, tidak bisa asal-aslan karena nanti hanya akan membuang banyak energi dan tenaga,” kata Utomo.
Utomo juga menambahkan, bahwa pengelolaan wisata harus bisa mandiri, jangan selalu bergantung pada pemerintah, salah satunya adalah menggandeng investor untuk mengembangkan wisata yang ada, tentunya dengan pembagian hasil dan resiko yang proposional. Saya yakin kalau memang kerjasamanya jelas, pasti banyak yang berminat,” tuturnya.
Lain halnya yang disampaikan Ketua HPI Kendal Syarif Hidayatullah yang juga anggota komunitas Jeeprs Kendal, dirinya meminta kepada Disporapar dan Baproparda tidak hanya mengadakan Bintek dan pelatihan kepada pelaku wisata saja, karena sebuah desa wisata akan maju bila semua unsur di desa juga mendukung, “sosialisasi jangan hanya kepada pelaku wisata saja, tapi juga kepada masyarakat umum, supaya mereka paham apa itu desa wisata, sehingga mereka bisa ikut mendukung program desa wisata yang ada,” pinta Syarif.
Dari acara yang diselenggarakan secara sederhana tersebut berhasil merumuskan beberapa langkah strategis untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Kendal, diantaranya akan diadakan kunjungan dan konsolidasi lapangan bersama di obyek-obyek wisata yang ada supaya terdeteksi apa potensi dan kendala yang ada sehingga dapat diambil langkah yang tepat untuk memajukan obyek wisata tersebut, juga akan segera diadakan pelatihan pengembangan kurma di sekitar obyek wisata Selo Arjuno, serta pelatihan pelatihan teknis lainya tentang kepariwisataan.
Red-HJ99/Heri