Kendal, Harianjateng.com – Karang Taruna Rumpun Tunggal Desa Galih, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal bersama dengan komunitas Pohon Unik (Phonik) menggelar pameran lomba bonsai, Minggu (28/04/2019) bertempat di belakang Masjid Desa Galih.
Dalam kegiatan tersebut, diikuti oleh ratusan pecinta tanaman hias bonsai dari komunitas Phonik di berbagai wilayah di Kabupaten Kendal. Kegiatan pameran dan lomba bonsai itu dikemas dalam bentuk dugderan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Kepala Desa Galih, Akhmad Saikhu mengatakan, kegiatan pameran dan lomba tanaman hias bonsai ini diadakan oleh Karangtaruna Rumpun Tunggal, yaitu dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan. “Kegiatan tersebut mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, sehingga
banyak dari mereka yang ikut berpartisipasi menjadi peserta sepeda santai dan pameran dan lomba bonsai. Dan saya apresiasi atas kreatifitas yang dilakukan oleh Karangtaruna dengan menggelar kegiatan yang positif ini,” ujarnya.
Menurut Akhmad Saikhu sudah banyak warganya yang mulai tertarik dengan bonsai. Bonsai tersebut warga peroleh dari hutan, kemudian dirawat menjadi bonsai. “Kedepan kami ingin membentuk pelatihan kepada para warga kami untuk lebih fokus dalam menekui kegiatan bonsai,” terangnya.
Ketua Karangtaruna Rumpun Tunggal, Bambang mengatakan, dugderan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan ini merupakan kegiatan yang digelar dalam setiap tahunnya. Pada tahun ini, ada dua jenis kegiatan, yakni berupa sepeda santai dan pameran dan lomba bonsai. Untuk sepeda santai diikuti oleh ratusan warga baik dari dan luar Desa Galih. Sedangkan untuk pameran dan lomba bonsai pesetanya dari berbagai wilayah di Kabupaten Kendal.
“Setiap tahunya kegiatanya tidak sama. Tahun ini ditambah dengan pameran dan lomba bonsai. Baik sepeda santai dan pameran bonsai peminatnya cukup banyak. Selain mesin cuci dan sepeda banyak hadiah menarik lainnya digiat sepeda santai. Untuk pameran dan lomba bonsai tak hanya piala, bagi yang juara juga akan dapat uang pembinaan. Penilain khusus dilakukan oleh juri tanaman hias bonsai tingkat nasional,” katanya.
Ketua Komunitas Pohon Unik (Phonik) Kendal – Batang Budi Mismono mengungkapkan, komunitas pohon unik (Phonik) di Kabupaten Kendal sudah tersebar di berbagai wilayah. Yakni berada di tujuh kecamatan dari sebanyak 17 Korwil. Kegiatan pameran dan lomba bonsai ini salah satu cara untuk memacu pengembangan sumber daya manusia (SDM) di dalam keanggotaan Phonik yang berada dalam setiap Korwil.
“Kalau pameran dan lomba ini kerap digelar, maka setiap anggota phonik akan semakin berkreasi dalam membuat tanaman hias bonsai. Tak perlu gunakan bahan baku mahal untuk bisa berkreasi membuat tanaman hias yang punya nilai seni dan punya harga ekonomis tinggi. Cukup bisa gunakan bahan baku limbah. Segi harganya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah,” terangnya.
Sementara itu, Juri Nasional Muna Adi mengatakan, penilaian pada pameran dan lomba bonsai ini menggunakan penilaian secara tersirat dan tersurat. Yakni penilaian tanaman hias bonsai beradasrkan wujud seninya dan daya tarik rasanya. Akan tetapi, kata dia, dalam penilaian pameran dan lomba ini tidak menggunakan standar nasional.
“Karena dari panitia minta selain ada juara 1 dan 2, juga ada best ten, yaitu 10 besar terbaik. Sehingga penilaianya sesuai dengan keadaan di sini,” pungkasnya.
Red-HJ99/HR