Kendal, Harianjateng.com – Sebulan Satu Buku (Sesabu) merupakan gerakan literasi yang Bu Zulfa Alany canangkan bersama dengan guru-guru lainnya di MTs Negeri 2 Kendal. Bu Zulfa menceritakan bahwa Ide Sesabu berawal dari kondisi siswa zaman sekarang yang hampir hilang kebiasaan membacanya. Hal ini berimbas pada penguasaan Bahasa Asing yang kurang. Padahal, di era industry 4.0 bahasa Inggris menjadi alat komunikasi penting dalam berhubungan dengan dunia global.
Sebagai percontohan awal dilakukan di kelas 7A unggulan. Langkah-langkah yang dia laksanakan yaitu berkoordinasi dengan pihak madrasah dan komite madrasah, mensosialisasikan di kelas-kelas, menghimbau siswa untuk meminjam buku berbahasa Inggris ke perpustakaan sekolah atau daerah dan/atau memiliki buku sendiri.
Sosialisasi diawal bulan belum sampai seminggu sudah terlihat respon positif dari siswa. Mereka sudah membawa buku-buku berbahasa Inggris baik fiksi maupun non fiksi saat jam tambahan siang. Setelah para siswa menegaskan bahwa mereka siap menyukseskan gerakan ini, Zulfa memberitahukan prosedur pelaksanaannya.
“Saya terinspirasi dari video-video dan materi pelatihan program pengembangan inovasi untuk kualitas pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation tentang penguatan literasi dan budaya baca,alagi siswa sudah terbiasa dengan membaca 15 menit diawal pembelajaran. Saya yakin program ini akan sukses dan membawa banyak perubahan,” ungkap Bu Zulfa.
Kelebihan lain dari gerakan ini yaitu, Sesabu dibawa ke rumah dengan pantauan orangtua dan guru, sehingga semua pihak bisa bersinergi.
Setelah program dilaksanakan. Guru mulai memantau perkembangan penguasaan siswa pada buku yang dipegangnya. Di mulai dari penguasaan kosa kata. Pemantauan yang dilakukan yaitu mengajak siswa membuat kamus kecil yang berisi kosakata dari buku berbahasa Inggris yang dipegangnya. Kamus kecil ini dibuat sedemikian rupa mendekati kamus sebenarnya, diberi penyekat kecil yang digunakan sebagai pembatas tiap pergantian huruf.
Selain itu, dalam buku khusus yang berlabel Literasi Sesabu siswa juga menuliskan struktur bahasa dan fungsi sosial teks. Analisis dari siswa juga meliputi struktur kalimat, terjemahan dari buku yang mereka pegang, bahkan analisis pesan moral atau pun manfaat membaca buku tersebut. Pemantauan ini dilaksanakan seminggu sekali setiap jam tambahan di kelas 7A.
Target yang terakhir yaitu siswa mampu mengungkapkan isi buku dengan menggunakan kalimat mereka. Dengan bantuan wali murid, bersama-sama membimbing dan mengarahkan untuk menjadi seorang penulis yang menghasilkan karya yang baik.
Menjelang satu bulan, beberapa siswa sudah mulai menyelesaikan tugas dan siap melanjutkan membaca buku lainnya. Pada akhir batas kesepakataan, siswa mempresentasikan hasil literasinya dalam pembelajaran. Hasilnya cukup signifikan meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris, kemampuan literasi dan pemahaman pada buku.
Kepala MTs Negeri 2 Kendal Drs. H. Junaedi, M.Pd., sangat mendukung program tersebut, “Secara bertahap akan di galakkan implementasinya di madrasah,” ungkapnya.
Sementara siswa kelas 7A, Muhammad Muwaffiq juga sangat antusias untuk melaksanakan program Sesabu ini. “Kami jadi berpengalaman membaca banyak buku berbahasa Inggris. Kami jadi tertantang menguasai Bahasa Inggris,” kata M. Muwafaq setelah mempresentasikan buku yang telah dibacanya.
Red-HJ99/KM