Semarang, Harianjateng.com- Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa Organisasi Kepemudaan (OKP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor-Banser sangat getol dalam ikut serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tak hanya itu, kesetiaan Ansor-Banser kepada negara juga tidak perlu diragukan lagi, Ansor-Banser akan selalu komitmen ikut serta menjaga kedaulatan NKRI.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PAC Ansor Kecamatan Gajahmungkur, Gus Maksum saat kegiatan syukuran Harlah Ansor ke-85, mujahadah dan kirim doa arwah jamak di Mushola Alqodar, Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (4/5/2019).
Gus Maksum menjelaskan, kegiatan Harlah Ansor ke 85 itu memiliki beberapa tujuan, diantaranya silaturahmi antar pengurus Ansor-Banser di Kecamatan Gajahmungkur, memberikan manfaat nyata kepada masyarakat, serta menyambut bulan suci Ramadan 1440 Hijriah.
“Antusiasme warga luar biasa, ini menunjukkan kalau Ansor-Banser diterima baik oleh kalangan masyarakat,” kata Gus Maksum.
Ia juga meneguhkan komitmen dan soliditas sahabat-sahabat Ansor-Banser Kecamatan Gajahmungkur kepada NKRI, serta siap menghalau kelompok yang merong-rong ingin memecah belah Kebhinnekaan Indonesia.
“Kami mengajak para pemuda untuk ikut berjuang di GP Ansor. Hanya berkah dari para kiai, ulama dan habaib yang diharapkan dalam mengawal NKRI,” terang Gus Maksum.
Ketua GP Ansor Kecamatan Gajahmungkur tersebut menjelaskan, agenda itu merupakan pertama kali digelar sejak Konferancab Ansor dilaksanakan. Menurutnya, berorganisasi Ansor-Banser tidak di bayar, namun karena kecintaan kepada ulama dan negara. “Barangsiapa mencintai sesuatu, maka Ia akan dikumpulkan dengan yang dicintai. Bagi kami diakui menjadi santri KH Hasyim Asy’ari yang sanad ilmunya sampai Nabi Muhammad SAW sudah cukup,” ungkapnya.
Ketua GP Ansor Kota Semarang, Rahul Saiful Bahri yang hadir dalam Harlah tersebut mengatakan, Ansor sudah teruji selama 85 tahun. Menurutnya, sampai kapan pun Ansor-Banser akan tetap menjadi bagian dari NKRI. “Ansor – Banser paling getol ikut serta menjaga NKRI dari ancaman gerakan gerakan radikal,” katanya.
Sementara itu, Katib Syuriyah MWC NU Kecamatan Gajahmungkur, Imam Syafi’i berpesan kepada seluruh warga NU untuk tidak malu mengakui sebagai NU. “Amaliyah yang kita lakukan itu amaliah Nahdliyyah, jangan takut untuk mengakui diri sendiri sebagai NU. Kalau amaliyahnya NU, maka harus berani berkata saya NU,” ujarnya.
Hj Lathifah Sulastri yang dalam kesempatan itu menjadi penceramah menyampaikan, sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Ansor-Banser harus semakin memiliki mental yang kuat. “Jadi anggota Ansor Banser jangan takut difitnah. Harus tetap Istikomah dalam menjaga para kiai dan merawat NKRI,” katanya.
Acara yang diramaikan dengan penampilan group rebana Barkatus Sholawat dari pemuda NU Gajah Mungkur tersebut, dihadiri oleh 500 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota Ansor Banser serta warga Nahdliyyin di Kecamatan Gajahmungkur dan sekitarnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Penasehat Ansor Kota Semarang, Slamet Widodo dan Mantan Kasatkorcab Banser Kota Semarang, Suhermanto.
Red-HJ99/Ovan