Temanggung, Harianjateng.com- Dalam rangka penguatan kerjasama dan kualitas kurikulum, Prodi AS (Ahwal Al-Syakhshiyyah) STAINU Temanggung membentuk tim falakiyah yang beranggotakan 19 Mahasiswa AS STAINU Temanggung. Dengan tuntutan kurikulum serta capaian lulusan mahasiswa AS yang harus siap terjun di masyarakat, memperdalam kajian falak menjadi keharusan bagi mahasiswa AS STAINU Temanggung.
Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu 5 Mei 2019 yang bertepatan dengan 29 Sya’ban 1440 H, Tim Falakiyah STAINU Temanggung mengadakan praktik rukyatul hilal di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Agenda praktik rukyatul hilal menjelang bulan puasa merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan tim falakiyah STAINU Temanggung. Pemilihan MAJT sebagai lokasi praktik bukan tanpa alasan. Tim falakiyah STAINU Temanggung mendapat undangan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah bersama Prodi S1 Ilmu Falak UIN Walisongo untuk mensukseskan acara Rukyatul hilal di MAJT.
Pada rukyatul hilal kali ini, rombongan tim falakiyah STAINU Temanggung beranggotakan 17 orang didampingi dosen Ilmu Falak Najib Mubarok. Adapun rombongan tim falakiyah UIN Walisongo beranggotakan 15 orang didampingi dosen Ilmu Falak M. Farid Azmi dan M. Himmatur Riza.
Bagi prodi AS STAINU Temanggung sendiri, praktik rukyatul hilal bukan sekedar soal penentuan awal bulan, tetapi juga soal silaturahmi dan jalinan kerjasama dengan instansi-instansi terkait. Yulian, ketua panitia rukyatul hilal di MAJT mengungkapkan motivasi utama rukyatul hilal tahun ini. “Melihat hilal sebagai penanda awal bulan itu penting. Akan tetapi, rukyatul hilal memiliki dimensi yang lebih luas dari sekedar penentuan awal bulan. Alhamdulillah tahun ini kita berkesempatan menjalin silaturahmi dan dapat bertukar wawasan keilmuan falakiyah dengan S1 Ilmu Falak UIN Walisongo,” ujarnya dalam forum diskusi di depan aula kampus UIN Walisongo sesaat sebelum berangkat ke MAJT.
Najib, dosen Ilmu Falak STAINU Temanggung, memberikan ulasannya soal rukyatul hilal dan tuntutan kedepan para pemerhati ilmu falak. “Rukyatul hilal itu tradisi keilmuan. Sebagaimana tradisi yang lain, harus dilestarikan dan dimaknai sebagai suatu rutinitas keilmuan yang memiliki nilai-nilai substantif lain di dalamnya, misalnya silaturahmi, pertukaran wawasan keilmuan, dan juga tentu ibadah karena rukyatul hilal adalah ibadah yang diperintahkan,” ujarnya.
Sesampainya di Menara Al-Husna MAJT, rombongan STAINU Temanggung dan UIN Walisongo disambut hangat oleh Tim Hisab Rukyat MAJT. Farid yang menjadi koordinator tim falakiyah UIN Walisongo menyampaikan ulasan kondisi rukyatul hilal dan kondisi lingkungan di sekitar MAJT. “Kota Semarang sangat pekat dengan polusi. Pengamatan hilal tanggal 1 dari menara ini cukup sulit karena polusi tersebut. Apalagi dengan kondisi yang cenderung mendung. Tetapi, walaupun sulit kita tetap harus mencoba karena ini adalah tugas kita selaku pemerhati Ilmu Falak karena MAJT adalah salah satu titik acuan rukyatul hilal yang hasilnya akan dijadikan pertimbangan sidang itsbat awal ramadhan.”
Menurut pakar-pakar ilmu falak yang turut hadir, jika kondisi langit cerah, maka hilal ramadhan tahun ini harusnya relatif mudah terlihat. Ketinggian hilal dihitung dari MAJT di atas 5 derajat dengan umur hilal hampir 12 jam. Sayangnya, kondisi langit dari menara saat itu cenderung gelap disertai hujan.
Dr. K.H Izzuddin, M.Ag, Koordinator Tim Hisab Rukyat Menara Al Husna, memimpin jalannya proses rukyatul hilal yang berlangsung kurang lebih 25 menit dari pukul 17.31 sampai 17.56 Waktu Indonesia Barat. Benar saja, sampai pukul 17.56 WIB, tidak ada satupun pengamat yang berhasil melihat hilal. Walaupun demikian, sama sekali tidak terlihat raut wajah kekecewaan dari para pengamat hilal. Suasana justru semakin hangat dengan obrolan-obrolan wawasan falakiyah oleh pihak Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah dan seluruh pengamat hilal yang hadir.
Di penghujung acara, Dr. Izzuddin menyampaikan pesan khusus kepada tim falakiyah STAINU Temanggung. “STAINU Temanggung harus menjaga generasi falaknya. Kita nantikan kehadirannya di rukyatul hilal yang akan datang,” pesannya kepada tim falakiyah STAINU Temanggung sebelum acara berakhir.
Red-HJ99/Hi