Temanggung, Harianjateng.com- Tim PMB bersama mahasiswa penerima bidik misi berkunjung ke MA GUPPI Windusari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (13/05/2019).
Meskipun puasa mereka tetap semangat. Penerima bidik misi itu bernama Rira dan Ririn dari program studi PGMI. Selain itu mahasiswa lainnya juga turut membantu mensosialisasikan seperti Azmi dan Rebu dari Prodi PGMI, kemudian Dian dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
Dalam kunjungannya Sigit selaku koordinator menyampaikan bahwa dalam revolusi industri 4.0 lulusan setingkat SMA/MA harus punya keahlian untuk mampu berkompetisi di dunia global terlebih pada masyarakat MEA. “Seseorang yang tak punya kompetensi bisa kalah bersaing dengan negara tetangga. Jika di Negara tetangga saja sopir tersertifikasi keahlian tentunya mau tidak mau di Indonesia harus punya sertifikat itu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Sigit, STAINU Temanggung siap membantu para alumni Madrasah. Perlu diketahui bahwa di STAINU ada dua jurusan yaitu Tarbiyah dan Syariah. Untuk Tarbiyah ada program studi Pendidikan Agama Islam (S.Pd), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S.Pd), Manajemen Pendidikan Islam (S.Pd) juga Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S.Pd) untuk jurusan Syariah ada program studi Hukum Keluarga Islam (S.H) dan Ekonomi Syariah (S.E) yang semuanya sudah masuk kurikulum Nasional Kemenristek yaitu KKNI.
“Tidak hanya itu anggota KAHMI itu jg menuturkan jika di STAINU Temanggung banyak beasiswa seperti bidik misi, beasisswa spp dua semester, beasiswa tahfidz dan beasiswa DIPA dari Kemenag baik kurang mampu maupun prestasi dengan syarat dan ketentuan berlaku. Ririn penerima bidik misi menambahkan bahwa rata-rata persemester mendapatkan sekitar Rp. 6.600.000, 00 atau rata-rata per bulan Rp. 600.000, 00 alias kuliah gratis malah dapat uang saku. tahun 2019 ini STAINU Temanggung masih membuka banyak beasiswa termasuk bidik misi,” kata Sigit.
Sigit menambahkan bahwa pendidikan mampu merubah nasib seseorang. “Sebut saja anak singkong Khoirul Tanjung bisa berhasil karena kuliah, bahkan alumni MA GUPPI sendiri atas nama Arwan Hidayat alumni STAINU Temanggung sekarang menjadi guru PAI di SMK N Windusari juga penyuluh Agama Islam Kabupaten Magelang,” tukasnya.
Sigit menyebut bahwa jangan menyesal kalian lahir dari anak siapa, tapi menyesalah kalian mati menjadi siapa. Karena semua orang dilahirkan punya kesempatan sama. Tinggal sejauh mana usaha manusia. Tegas dosen sertifikasi profesional Kemenag 2019 tersebut.
Perlu diketahui bahwa STAINU Temanggung terus berbenah dan berupaya memperbaiki kualitas baik internal maupun eksternal menuju Universitas Nahdlatul Ulama Temanggung.
Red-HJ99/Hi