Kendal, Harianjateng.com- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kendal mengadakan Sekolah Politik (Sekpol) angkatan ke-2, Minggu (8/09/2019) bertempat di ruang garuda Tirto Arum Baru Kendal, Jawa Tengah.
Disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Kendal, Husni Nanang Fafuk bahwa Sekpol angkatan pertama digelar untuk menghadapi pemilu Legislatif 2019 lalu, sedangkan Sekpol angkatan kedua ini diadakan untuk menghadapi pemilihan Kepala Desa.
“Sekpol kali ini kami gelar untuk menghadapi pemilihan Kades dan perangkat desa yang sebentar lagi dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kendal, maka dari itu kami membekali para calon Kepala Desa atau para perangkat desa dan para aktivis desa agar nantinya dapat menghadapi persoalan terkait kebijakan pemerintahan desa, sehingga akan tercipta para pemimpin yang berkualitas,” tutur Nanang.
Sementara itu, Kepala Sekolah Politik KNPI Kendal, Khasanudin menyampaikan, tujuan Sekpol ini untuk memberikan bekal pengetahuan dan wawasan tentang pemerintahan desa yang sebaiknya harus dimiliki oleh calon Kades. Bukan karena banyak harta lantas dicalonkan menjadi kepala desa, tanpa melihat kapasitasnya. “Seorang Kades harus memiliki jiwa kepemimpinan, mengetahui kondisi desa dan paham tentang pemerintahan desa, sehingga bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya
Pada kegiatan tersebut diisi dengan first gathering tentang Pemantapan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Pemuda, yang menghadirkan narasumber Muchamad Yuliyanto, dosen Undip, Jatmiko dari Kodim Kendal dan Surismanto dari Polres Kendal. Kegiatan itu diikuti oleh 40 orang peserta yang merupakan calon peserta Sekpol Kendal yang nantinya akan diseleksi oleh panitia kegiatan. “Yang diterima hanya 30 peserta, karena idealnya dalam satu kelas itu maksimal 30 orang supaya proses pembelajarannya lebih terarah,” terang Khasanudin.
Ia menambahkan, Sekpol dilakukan sekitar 8 kali pertemuan yang diadakan seminggu sekali. Materinya di antaranya tentang sistem keuangan desa, undang-undang desa, penanganan konflik, peran perempuan di desa dan tentang BUMDes. “Sebagai tugas akhir, akan terjun langsung ke desa untuk melakukan analisis sosial dan analisa politik yang akan didampingi oleh Kalam Institut sebagai fasilitatornya,” jelasnya.
Red-HJ99/HR