Pekalongan, Harianjateng.com – Pendataan sekolah dan madrasah yang dilakukan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah terus berlanjut. Kali ini, pendataan berlangsung di LP Ma’arif PCNU Kota Pekalongan yang dihadiri oleh 56 peserta dari 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan, Ahad (13/10/2019). Pendataan di Kota Pekalongan ini merupakan putaran ke-31 dari agenda pendataan yang dilakukan Tim Pendataan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah.
Dalam pesannya beliau Wakil Sekretaris PCNU Kota Pekalongan KH. Yusuf menegaskan Ma’arif menjadi leading sector (sektor terkemuka) pendidikan NU. “Ma’arif adalah Leading Sector pendidikan NU, maka Ma’arif harus bertanggungjawab terhadap pendidikan warga NU, utamanya pendidikan dan ideologi Aswaja, dan akhlaqul karimahnya,” papar beliau dalam pendataan itu.
Senada dengan hal itu, Ketua LP Ma’arif PCNU Kota Pekalongan KH Masykur juga berpesan bahwa pendataan yang dilakukan LP Ma’arif PWNU Jateng merupakan langkah awal dalam menghadapi era industri 4.0 yang menuntut digitalisasi sekolah.
Selain Ketua dan Sekretaris LP Ma’arif PCNU Kota Pekalongan dan puluhan peserta, hadir juga Wakil Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Ziaul Khaq, dan Tim Pendataan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Rohmat Eko Wahyudi dan Herman Abdul Bakar.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Ziaul Khaq mengamanatkan bahwa pendataan ini penting bagi NU, karena dengan pendataan ini NU bisa memetakan segala hal ikhwalnya tentang masalah pendidikan dan segala sesuatunya.
“Dengan berbasis data, maka ini menjadi penting bagi seluruh guru di lingkungan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah untuk mensupport pendataan,” katanya.
Pendataan ini merupakan beberapa dari program inti LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah, yaitu meningkatkan mutu dan kompetensi guru di lingkungan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah serta memfasilitasi berdirinya Balai Diklat di setiap karesidenan di Jawa Tengah. (HJ44/Hi).