Kendal, Harianjateng.com- Tanoto Foundation melakukan pelatihan modul 2 praktik baik dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) bagi para mitra sekolah di Kabupaten Kendal, Selasa (15/10/2019) bertempat di Tirto Arum Baru Kendal, Jawa Tengah.
Hadir dalam acara tersebut, Saiful Shodiq, Spesialis Training MBS Tanoto Foundation, Dr. Saminanto Fasilitator Nasional Tanoto Foundation, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal.
Disampaikan oleh Saiful H. Shodiq bahwa Keberhasilan implementasi modul 1 telah diakui oleh banyak pihak, tersebar di berbagai pemberitaan daring mupun luring. Keberhasilan tersebut merupakan rangkaian panjang sejumlah kegiatan, mulai dari pengembangan modul, Training of Trainers (TOT), pelatihan tingkat kebupaten/kota, pendampingan di sekolah, penyebarluasan (diseminasi), hingga pemberitaan massif oleh tim komunikasi.
Menurut Saiful H. Shodiq, keberhasilan tersebut menjadi tantangan bagi implementasi modul 2 agar bisa mencapi keberhasilan yang sama, bahkan lebih baik dari modul 1 dalam meningkatkan kualitas sekolah, pengelolaan dan pembelajaran.
“Modul 2, khususnya Modul Praktik Baik dalam MBS (SD/MI dan SMP/MTs) dikembangkan lebih luas dan mendalam agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan di sekolah,” tuturnya.
Saiful juga mengatakan, output dari pelatihan ini ada 8. 1. agar peserta mampu mengidentifikasi perubahan di sekolah sebagai wujud nyata kemajuan dan peningkatan mutu sekolah berdasarkan indicator kegiatan pembelajaran, pengelolaan ligkungan belajar, pemanfaatan sudut baca/perpustakaan, kepemimpinan pembelajaran, budaya baca, dan peran serta masyarakat.
Sementara Dr. Saminanto menjelaskan materi yang diberikan pada pelatihan ini, diantaranya adalah kaji ulang kemajuan sekolah, pengelolaan program budaya baca, transparansi dan akutabilitas, supervisi pembelajaran, kepala sekolah yang efektif, dan penjaminan mutu sekolah dan RTL.
“Pembelajaran ini, yang pertama mengkaji ulang kemajuan sekolah dalam hal pembelajaran, manajemen, budaya baca,dan peran serta masyarakat sebagai hasil dari implementasi Modul 1. Kedua, melatihkan unit pengelolaan program budaya baca di sekolah. Ketiga, melatihkan unit transparansi dan akuntabilitas, keempat, melatihkan unit supervisi pembelajaran, kelima melatihkan unit kepala sekolah efektif, keenam melatihkan unit penjaminan mutu sekolah, dan ketuju, mendorong peserta memiliki rencana tindak lanjut,” terang Dr. Saminanto.
Perlu diketahui bahwa pelatihan tersebut dibagi menjadi dua kloter, dan pada kloter pertama, yaitu hari ini hingga besok tanggal 16 September diikuti oleh mitra sekolah Kecamatan Brangsong, sebanyak 50 orang yang terdiri dari Kepala SD/MI dan SMP/MTs, SD/MI dan SMP MTs, Komite SD/MI dan SMP MTs, Pengawas SD/MI, dan Pengawas SMP MTs
Red-HJ99/KM