Semarang, Harianjateng.com- Siapa yang tidak pernah mengalami ban bocor, bensin habis di jalan, atau bahkan kendaraan mogok di tengah perjalanan? nyaris tidak ada, karena semua pengendara motor pasti pernah mengalaminya. Masalah semakin pelik jika kita mengalami musibah tersebut di malam hari dan jalan sepi.
Namun sekarang kita tidak perlu khawatir lagi, karena ada Maxiaga, Startup digital asal Semarang yang ingin memberikan solusi bagi warga Indonesia yang mengalami musibah tersebut.
Yanuar Aris Budiarto, founder Maxiaga, mengakui ide itu bermula dari pengalaman dirinya dan teman-temannya selama ini. Apalagi sekarang tingkat kepedulian sosial masyarakat sekarang ini semakin rendah.
“Apalagi rata-rata aplikasi android yang ada saat ini hanya memberi suggest lokasi tambal ban terdekat, bengkel terdekat, atau pom bensin terdekat. Jadi yang mengalami musibah ban bocor atau kehabisan bensin tadi tetap harus mendorong kendaraan menuju lokasi,” kata Yanuar.
Menyikapi masalah di atas Yanuar Aris Budiarto memiliki solusi dengan menghubungkan masyarakat dengan jaringan SPBU di seluruh Indonesia. Alumni Madrasah TBS NU Kudus ini mengaku sudah berkonsultasi dengan pengurus himpunan pengusaha swasta minyak dan gas, jaringan SPBU dan juga Pertamina Regional.
“Alhamdulillah mereka menyambut positif dan sangat setuju, karena pada dasarnya mereka juga diminta Pertamina pusat untuk berinovasi,” terang founder Maxiaga tersebut.
Yanuar menjelaskan konsep layanan Maxiaga ini seperti ojek online, nanti jika ada user aplikasi yang mengalami musibah ban bocor, atau bensin habis, atau motor mogok di jalan, tinggal buka aplikasi, order sesuai kebutuhan, nanti akan ada tim dari SPBU yang datang membantu.
“Selain itu jika konsumen tidak ingin antri panjang saat beli bensin, atau pengen service kendaraan, beli elpiji tapi nggak mau keluar rumah, tinggal buka aplikasi, order saja, nanti ada petugas SPBU yang datang,” jelasnya.
Yanuar Aris Budiarto menyebut bahwa prinsip kerjasama yang digagasnya adalah simbiosis mutalisme, dimana SPBU juga punya problem kesulitan menjual barang-barang non-BBM, seperti gas LPG, dan pelumas.
“Nah, maxiaga ada juga untuk membantu delivery barang-barang Pertamina ke end user, selama ini banyak masyarakat tidak tahu kalau di SPBU itu juga jualan oli dan gas elpiji,” terangnya.
Apalagi persaingan di bisnis energi sekarang ini semakin ketat, perusahaan minyak luar negeri sudah invasi ke Indonesia dan bekerjasama dengan minimarket modern yang memiliki jaringan banyak di berbagai daerah.
Diakuinya, bahwa di era digital seperti sekarang ini jika jaringan SPBU tidak menyesuaikan dengan digital lifestyle generasi sekarang, bisa-bisa konsumen bergeser, Maka dari itu dia ingin mengajak pengusaha swasta, jaringan SPBU, dan Pertamina untuk kolaborasi bersama.
Aplikasi Maxiaga sendiri akan dilaunching dan melakukan beta testing pada bulan November depan. Semoga startup digital asal Semarang ini mampu menjadi unicorn di masa mendatang.
Red-HJ99/Kr