Semarang, Harianjateng.com- Perkemahan Kerohanian Islam (Kemah Rohis) SMA/SMK Se-Jawa Tengah pertama kali diselenggarakan di Kota Semarang. Kemah ini bukan perkemahan biasa, tetapi mengandung misi strategis untuk menyalurkan ide-ide moderasi Islam, menghidupkan literasi di kalangan aktivis Rohis di sekolah, serta membentengi paham-paham keagamaan yang menyimpang.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Pelaksana (DPP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof. Dr. Noor Achmad, MA ketika ditemui awak media saat kegiatan perkemahan Rohis SMA/SMK Se-Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Jawa Tengah di Conventional Hall MAJT, Rabu (6/11/2019). Ia membuka acara sekaligus menjadi pembicara seminar dengan tema “Islam dan Kebangsaan” pada Kemah Rohis.
“Akhir-akhir ini banyak sekali pemikiran-pemikiran dari trans-ideologi dan pemikiran yang dianggap menyimpang masuk ke Indonesia, terutama sekali yang digarap adalah para aktivis Rohis, yang digarap para siswa. Maka dari itu, kegiatan Kemah Rohis ini mempunyai nilai yang sangat strategis dalam rangka untuk membentengi para aktivis rohis dari paham-paham yang salah, dan agar aktivis Rohis memahami Islam yang sebenarnya,” jelas Prof. Dr. Noor.
Hal sama juga disampaikan dan dikuatkan oleh Ketua Panitia Kemah Rohis, A. Untoro. “Terselenggaranya acara ini, karena keperihatinan kita dari pengurus DPW AGPAII Provinsi Jawa Tengah, kebetulan sekarang ini anak-anak rohis disinyalir sebagian kecil terindikasi aliran-aliran yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang disampaikan Pak Noor Achmad pada saat mengisi seminar Islam dan Kebangsaan, bahwa untuk menangkal tersebut kami dari DPW AGPAII berusaha menghadirkan kegiatan ini dan Alhamdulillah kita sudah bekerjasama yang didukung penuh oleh DPP MAJT dan beserta yang lain,” ujarnya.
Prof Noor Achmad menegaskan juga, bahwa Kemah Rohis ini dapat menambah pengetahuan dan penguatan literasi keislaman untuk aktivis Rohis. Literasi akan menguatkan kapasitas wawasan mereka tentang keislaman yang ramah ketika para aktivis rohis berada di sekolah dan di masyarakat.
“Kemah Rohis ini memiliki nilai strategis dalam memberikan literasi islam kedepan, karena literasi yang berkembang sekarang ini biasanya tidak sesuai karena tidak sistematis, yang pada akhirnya memberikan pengertian yang salah, atau diterima secara salah oleh para siswa, maka kalau kegiatan Kemah Rohis yang didalamnya ada materi literasi, kemudian diberikan secara sistematis, terukur maka akan terbentuk karakter yang toleran,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Rektor Unwahas Semarang.
Ia menjelaskan, bahwa karakter toleran yaitu karakter yang tidak menyalahkan, karakter yang meluruskan dan menyempurnakan, dengan semangat washatiyah, semangat moderat, semangat proporsional, tawazun, dan semangat yang tegak lurus.
menurut Prof Noor Achmad, kegiatan Kemah Rohis ini juga sangat strategis dalam membina karakter kebersamaan antar siswa, karakter kebersamaan antar siswa ini menjadi sangat penting, sehingga informasi yang didapat di sebagian siswa, bisa diterima di sebagian siswa lain. Kalau umpama informasi yang salah bisa disampaikan kepada yang lain dan dibenarkan dengan cara yang baik.
Prof Noor, sangat mengapresiasi terselenggaranya Kemah Rohis SMA/SMK Se-Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus AGPAII Jawa Tengah yang selama ini telah mendedikasikan diri dalam pengembangan dan kemajuan Rohis. “Jadi hemat kami, kegiatan ini strategis, dan mudah-mudahan menjadi kegiatan yang tidak hanya di selenggarakan di Jawa Tengah saja, tapi juga di daerah lain,” katanya.
Red-HJ99/Hi