Kebumen, Harianjateng.com- Kementerian Agama RI melalui Kasubdit Kerjasama dan Kelembagaan kementeran Agama RI Dr. Abdullah Faqih, MA., M.Ed, melakukan monitoring program Madrasah inklusi di Kabupaten Kebumen, Sabtu (30/11/ 2019).
Dalam Forum FGD yang dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Pengurus LP Ma`arif PWNU Jateng dan PCNU Kebumen, Kepala Madrasah, Komite, Guru Pembimbing Khusus (GPK) ABK, menyampaikan apresiasi dan bangga kepada LP Ma`arif Jateng yang sudah menggerakkan madarsah menjadi inklusif.
“Kami merasa bangga dan senang bisa hadir ditengah-tengah Bapak/Ibu semua. Dan jujur yang menggerakkan saya hadir kesini adalah karena ini tentang inklusif. Masih banyak orang yang menganggap inklusif bukan program yang diunggulkan padahal Ini program yang sangat mulia dan mari kita populerkan ke masyarakatkan agar kita bisa menjamin bahwa pendidikan itu tidak hanya dinikmati oleh orang-orang kaya/kota, dan pendidikan harus dimiliki semua,” ujar Faqih.
Lebih lanjut, Faqih menyampaikan bahwa saaat ini Kementerian Agama RI sedang dalam proses penyelesaian Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang disabiltas/pengelolaan madrasah inklusi. Namun demikian pihaknya memastikan agar layanan Anak Berkebutuhan Khusu (ABK) di madarasah dan juga esejahteraan Guru Pembimbing Khusus (GPK) akan menjadi prioritas perhatian.
“Hasil monitoring ini akan kami jadikan bahan diskusi dengan tim di Jakarta agar kami segera menyelesaikan PMA dan segera mensosialisasikan ke kementerian agama kabupaten agar semua madrasah khsusunya Madrasah Negeri harus inklusif dan tidak boleh menolak anak ABK. Terima kasih kepada LP Ma`arif Jateng yang sudah jauh melangkah tanpa menunggu regulasi/peraturan dari Kemenag. Ini patut di apresiasi,” tutur Dr. Faqih.
Menurut Fakhruddin Karmani, Wakil Ketua LP Ma`arif Jateng sekaligus Program Manager Inklusi LP Ma`arif Jateng menjelaskan bahwa saat ini LP Ma`arif Jateng sudah mendampingi 17 Madarsah di 4 Kabupaten (Semarang, Kebumen, Banyumas, Brebes) dan mendesiminasikan ke 11 Sekolah dan Madrasah tentang pengelolaan Madrasah/Sekolah Inklusif. “LP Ma`arif Jateng telah mendeklarasikan 17 Madrasah Inklusif dan kami SK kan, sehingga 17 madrasah ini bisa menjadi rujukan masyarakat yang memiliki anak berkebutuhan khusus menyekolahkan anaknya. Harapan kami kedepan anak-anak berkebutuhan khsus terutama di Jawa Tengah akan memiliki kesempatan yang sama memperoleh layanan pendidikan Formal,” ungkap Fakhruddin.
Kepala MI Ma`arif Sidomulyo Ambal, Amin Masruri, M.Pd menjelaskan bahwa saat ini MI Ambal sebagai Madarsah Inklusif telah banyak menerima manfaat dari pendampingan yang dilakukan oleh LP Ma`arif NU Jateng – UNICEF. Salah satu indikator adalah kenaikan Jumlah siswa terutama anak ABK. Sejak didampingi LP Ma`arif perkembangan madrasah kami semakin pesat. Awalnya kami hanya menerima siswa ABK 3 orang dan saat ini kami memiliki 14 ABK.
Alhamdulillah setelah LP Ma`arif Jateng meyakinkan kami untuk melaksanakan madrasah Inklusif kami semakin semangat. Terima kasih kepada Kemenag RI yang sudah memberi bantuan dana kepada kami pada tahun ini. Sehingga kami bisa melengkapi fasilitas layanan untuk anak ABK dan juga peningkatan kapasitas guru kami,” ujar Amin Masruri.
Sebagai informasi, MI Sidomulyo adalah salah satu Madrasah di Jawa tengah yang menerima bantuan dana dari kementerian Agama Ri untuk dukungan penyelenggaraan program madrasah inklusi.
Red-HJ99/FK