Kendal, Harianjateng.com- Pemerintah Kabupaten Kendal meberikan pembinaan karakter Kebangsaan kepada RT/RW di kecamatan Kaliwungu Selatan, Selasa (10/12/2019) bertempat di Balai Desa Protomulyo Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ke-19 kalinya, diikuti oleh ratusan peserta dari RT/RW se-Kecamatan Kaliwungu Selatan itu, dan dihadiri oleh Bupati Kendal, dr. Mirna Annisa, M.Si., Kapolres Kendal, AKBP. Hamka Mappaita, S.H., para Kepala OPD terkait camat Kaliwungu Selatan beserta Forkopimcam dan Penjabat dan Kepala Desa di Kecmatan Kaliwungu Selatan.
Dalam pemaparan Kapolres Kendal, AKBP Hamka memberikan pemaparan terkait radikalisme dan terorisme.
Menurutnya radikalisme adalah suatu faham kekerasan mutlak yang dipaksakan oleh seseorang untuk melawan akidah dan ketentuan yang sudah ada saat ini.
Ia juga mengatakan, mereka mempunyai ciri-ciri bersifat tertutup dan sudah tidak mau lagi bersosialisasi dengan masyarakat dan sudah tidak jelas lagi kegiatannya.
Maka dari itu, peran RT/RW untuk bisa mendata dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib, bisa ke Polisi, TNI, maupun di kecamatan setempat. Hal inilah salah satu wujud rasa cinta kita terhadap bangsa dan negara, karena kita tidak mau terjadi sesuatu hal buruk terhadap negara kita, seperti adanya bom bunuh diri dan lain sebagainya yang intinya mengancam kedaulatan NKRI,” ujar Kapolres Kendal tersebut.
Kapolres Hamka juga mengatakan, bahwa di Kabupaten Kendal ada beberapa catatan nama orang sebagai bibit-bibit embrio paham radikalis dan teroris, sehingga harus diawasi bersama-sama. “Dalam pantauan kami ada beberapa nama yang sudah menjadi embrio dari faham tersebut, maka harus kita awasi bersama-sama, khususnya RT/RW yang banyak memiliki peran yang sangat luar biasa dalam menjaga keamanan di lingkungannya, agar faham radikal dan terorisme ini tidak bisa berkembang di negara kita, khususnya di Kabupaten Kendal,” ungkapnya.
Dalam diskusi Kundori ketua RT/RW 01 Protomulyo menyampaikan tentang seringnya banjir bandang yang terjadi di karenakan pendangkalan sungai kali lanang di Dusun Protomulyo Wetan, ia meminta kepada bupati untuk membantu normalisasi sungai tersebut. Selain itu, juga ada Fahmi ketua RT di Desa Protomulyo menyoroti berita banyak muncul aliran faham radikalisme, apa yang harus diperbuat agar tidak berkembang di Kabupaten kendal.
Sementara itu, Bupati Mirna sangat merespon positif hal-hal yang disampaikan oleh RT/RW. Dirinya menanggapi satu persatu apa yang menjadi persoalan yang tengah dihadapi masyarakat.
Terkait persoalan normalisasi, Bupati Mirna mengatakan, proposal suratnya sudah sampai, dan akan ditindaklanjuti pada Minggu depan. Terkait dengan munculnya faham radikalis dan teroris, yang harus di lakukan oleh RT/RW adalah peduli, rukun terhadap tetangganya masing-masing, jika ada hal yang mencurigakan secepatnya di didata dan dilaporkan.
Bupati Mirna juga mengatakan bahwa untuk kesejahteraan RT/RW sudah digedok oleh DPRD Kendal yang mendapat anggaran Rp 8 miliar yang dititipkan melalui Anggaran Dana Desa pada tahun 2020, dan warga diminta untuk mengawal serta memonitoring.
“Tetap menjaga kekompakan dan kerukunannya, menjaga komunikasi yang baik antar sesama RT/RW dan masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita semua akan menjadi pelopor untuk kesejahteraan RT/RW,” tutur Bupati Kendal tersebut.
Red-HJ99/KM