Kendal, Harianjateng.com- Seseorang dari manapun berasal dan dimanapun berada harus bangga kepada daerahnya masing-masing. Hal itu sebagai wujud rasa syukur dimana tempat kita dilahirkan.
Hal itu dikatakan oleh Dr. Abdul Kholik, S.H., M.Si., saat dirinya diundang sebagai narasumber dalam acara seminar rangkaian kegiatan Konferensi Wilayah XVI IPNU dan XV IPPNU Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung mulai tanggal 13-15 Desember 2019, di Pondok Pesantren Al Fadllu 2 Kendal, Jawa Tengah.
Lanjut Abdul Kholik, “saya pun sama, merasa bangga karena berasal dari salah satu desa di Kabupaten Cilacap namun bisa berkiprah dan berkontribusi bagi pembangunan skala nasional”.
Abdul Kholik menuturkan bahwa ada 3 permasalahan yang dihadapi para generasi muda. Pertama, takut pada resiko, kedua, kualitas yang masih kalah dalam bersaing, dan ketiga, semangat yang luntur.
Menurut Anggota DPD RI Perwakilan Jateng itu, untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, pertama, terkait dengan resiko sebenarnya dapat menjadi peluang bagi diri kita, jika kita mampu mengolahnya dengan baik. Kedua, terkait dengan kualitas kalah dalam bersaing, para generasi muda harus bisa meningkatkan kemampuan diri, salah satunya yaitu harus gemar membaca. Ketiga, semangat yang luntur, generasi muda harus memupuknya dengan melakukan segala sesuatu penuh dengan keiklasan.
Ia menekankan kepada ratusan peserta pengurus IPNU-IPPNU yang berasal dari kabupaten/kota Se-Jawa Tengah harus siap menghadapi tantangan zaman. “Sebagai pelajar NU harus siap menghadapi perkembangan zaman, terutama dalam bidang teknologi jangan sampai ketinggalan,” tutur Abdul Kholik yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI-Anggota MPR tersebut.
“Persoalan yang juga patut menjadi perhatian adalah bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Semua harus waspada dan saling menjaga keluarga, saudara, dan teman dari kemungkinan ancaman narkoba yang tetus menyasar kalangan pelajar. Tidak kalah penting pelajar juga dapat secara aktif berkobtribusi bagi upaya membangun tertib lalu lintas,” tuturnya.
Jawa Tengah, sebagaimana daerah lain di Indonesia masih menghadapi tingginya lakalantas. “Menjadi tanggungjawab semua warga, terutama pelajar untuk membangun budaya tertib lalu lintas demi keamanan dan keselamatan di jalan,” tandas Abdul Kholik.
Red-HJ99/KM