Wonosobo, Harianjateng.com- Nuansa religius dan islami sangat kental dirasakan ketika memasuki sebuah desa di kaki Gunung Sindoro bernama Ngadikusuman Wonosobo Jawa Tengah. Hampir setiap malam selalu ada aktifitas keislaman ala ahlu wal jamaah, tradisi khas warga nahdliyin.
Mulai dari aktifitas anak-anak, remaja hingga dewasa. Desa yang dipimpin oleh kepala desa bernama Safuan Haryanto ini, memiliki lima dusun yaitu Kabutuh, Semampir, Ngadireso, Capar dan Kusuma Baru.
TPQ Miftakhu Ulumudin dan Madin Darussalam merupakan, tempat pendidikan dan pengajaran Al Quran serta ilmu-ilmu agama Islam lainnya, yang terletak di Dusun Kabutuh. Lembaga pendidikan yang diasuh oleh dua orang kyai alumni pesantren Tegalrejo dan Maron ini memiliki santri sekitar 200, dan tenaga pengajar sejumlah 20 ustad.
Disampaikan oleh Kepala Desa Safuan Haryanto bahwa Madin Darussalam terletak di sebelah selatan masjid Dusun Kabutuh dekat dengan rumah KH. Syamsudin (Kyai Sepuh). “Sedangkan TPQ Miftakhul Ulum terletak di dekat kantor desa Ngadikusuman, dekat dengan rumah KH. Akhmad Suyuti ( Rois Syuriah MWC NU Kertek yang sekaligus pengasuh TPQ dan Madin tersebut),” ujarnya pada Selasa (21/01/2019).
Suatu kehormatan disampaikan luar biasa bagi TPQ dan Madin di Kabutuh tersebut, karena pada hari Minggu, 19 Januari 2020 kedatangan tamu yang berasal dari Yogyakarta yang bertujuan untuk Study Banding. Sejumlah tujuh belas tamu (ustad dan ustadzah) TPQ dan Madin Nur Iman Widoro, Bantul Yogyakarta berkunjung untuk melihat lebih dekat tentang pendidikan di TPQ dan Madin Kabutuh tersebut.
Para tamu asatid dari Yogyakarta yang tiba sekitar pukul satu siang itu, setelah beramah tamah dengan pihak TPQ dan Madin Kabutuh dilanjutkan dengan melihat secara langsung proses pembelajaran serta tanya jawab tentang administrasi dan pengelolaan lembaga tersebut. Pembelajaran di TPQ yang santrinya berusia sekitar 7-12 tahun ini memiliki (4) empat jenjang kelas dengan 5 rombel tiap jenjangnya. Pembelajaran dimulai pukul 13.30 – 16.30, dibagi dalam dua shift waktu belajar.
Sedangkan pembelajaran di Madin dilaksanakan setelah magrib ( 18.30-20.00) dengan jeda waktu untuk sholat isya pukul 19.15 -19.30. Kunjungan dari TPQ Madin Bantul Yogyakarta ke Kabutuh Ngadikusuman tersebut akhirnya selesai pada pukul 20.00 ditutup dengan doa dan penyerahan cindera mata.
Red-HJ99/ Fuat