Klaten, Harianjateng.com – Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jawa Tengah – UNICEF menggelar Kampanye Pendidikan Inklusi di Pendopo Kabupaten Klaten, Sabtu (8/2/2020).
Dijelaskan Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan, bahwa kampanye kali ini di eks Karesidenan Surakarta diikuti 7 kabupaten/kota, yaitu Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Wonogiri. “Total peserta kali ini ada 162 kepala madrasah/sekolah yang dipusatkan di Klaten,” kata dia.
Koordinator program inklusi Fakhrudin Karmani menjelaskan bahwa program madrasah/sekolah inklusi sudah berjalan lama. “Untuk piloting sudah terlaksana di empat kabupaten di Jawa Tengah. Silakan jika tertarik, madrasah dan sekolah dapat berkoordinasi kami untuk menerapkan pendidikan inklusi yang sudah kami terapkan bersama mitra kami UNICEF,” lanjut dia.
Sementara pemateri, yaitu mahasiswa Fakultas Pertanian Univeritas Brawijaya yang juga penyandang disabilitas tuli, Maulana Aditya, dan didampingi penerjemah bahasa isyarat Yanda.
Saat memaparkan materi, Aditya menggunakan bahasa isyarat. Dalam penjelasannya, saat ia sekolah di jenjang SD, SMP, SMA, masih banyak ketimpangan kurikulum atau pembelajaran. Seperti contoh, materi SD namun materinya materi TK. “Ini membuat kami tidak berkembang seperti anak normal lainnya,” jelasnya melalui penerjemah tersebut.
Sampai akhir materi, semua peserta sangat antusias menyimak pemaparan materi inklusi dari Aditya yang dimoderatori Education Officer Program Inklusi LP Ma’ arif PWNU Jateng Miftahul Huda tersebut.
Selain pengurus LP Ma’arif PWNU Jateng, hadir juga perwakilan UNICEF Supriyono, Ketua PWNU Jawa Tengah Drs. KH. Muhamad Muzamil, Kepala Dinas Kominfo yang mewakili Bupati Klaten, Ketua LP Ma’arif PCNU dari tujuh kabupaten. (HJ77/Ibda).