Semarang, Harianjateng.com- Bertempat di Wisma Perdamaian Semarang, Aliansi Dosen Nahada (ADN) wilayah Jawa Tengah dan Jogja resmi dikukuhkan. Tak kurang dari 300 orang hadir menambah ramainya acara. Menurut Dr. Muh Baehaqi, MM salah satu pengurus, munculnya ADN diharapkan semakin meningkatkan kualitas dosen yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama, Jumat (21/2/2020).
“Ternyata SDM dosen NU tidak kalah dengan yang lain baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya personal yang teridentifikasi masuk dalam jajaran anggota dan memiliki prestasi yg baik”, tutur ketua STAINU Temanggung ini.
Lebih lanjut dia berharap keberadaan ADN ini bisa bermanfaat untuk peningkatan kualitas generasi bangsa ke depan.
“Ternyata dosen NU tersebar di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (baca : dikti maupun diktis), maka dari itu sudah menjadi bukti konkrit bahwa peran dosen NU memiliki andil besar mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya di Jateng dan DIY”, paparnya.
Hal senada juga disampaikan KH Taj Yasin wakil gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya, bahwa dosen NU di Jawa Tengah dan DIY khususnya perlu menjadi pelopor terciptanya iklim kondusif di masing-masing wilayah kerjanya. Hal tersebut merupakan kewajiban akademisi terhadap bangsa dan negara.
“Hakekat penciptaan manusia adalah untuk selalu belajar, maka jangan pernah merasa cukup dalam masalah keilmuan”, jelasnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa ADN perlu memberikan perhatian khusus di beberapa prodi umum jika tidak ingin kecolongan dalam pembinaan kader NU. Beberapa kasus radikalisme telah menjadi hal yang penting untuk ditangani secara serius karena dari survey menunjukkan bahwa 30% mahasiswa menginginkan penerapan pancasila bersyariah/sistem pemerintahan khilafah.
Tidak hanya itu, ditingkatan SMA/MA/SMK juga telah terpapar dengan paham radikal melalui rohis-rohisnya. Maka sinergi atas bawah menjadi penting untuk selalu dibangun dengan baik. Kaum agamawan perlu untuk selalu menggandeng kaum nasionalis dalam upaya deradikalisasi dan kontraradikalisme di tengah masyarakat.
“Pemerintah provinsi sangat mendukung program-program ADN dalam upaya menanamkan konsep islam yang moderat dan rahmah bagi alam kepada semua civitas akademika khususnya mahasiswa dalam mengarungi kehidupan di era 4.0”, pungkasnya. (Hj88/Khamim).