Semarang, Harianjateng.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menyelenggarakan rapat kerja untuk mengkordinasikan program kegiatannya, Rabu (4/03/2020) di @HOM Semarang, Jawa Tengah.
Sekretaris FKPT, Iman Fadhilah menyampaikan bahwa FKPT Jateng memiliki program kerja yang sifatnya mandatory dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). “Rapat kerja ini untuk mempersiapkan teknis kegiatan yang sudah ditetapkan pada saat Rakernas se-Indonesia pada 18-20 Februari 2020 lalu di Jakarta. Selain itu rapat ini untuk mensolidkan pengurus FKPT Jateng yang terdiri dari berbagai unsur tokoh masyarakat yang punya banyak kesibukan,” tutur Iman yang juga pengasuh majelis Al-Fadhilah.
Prof. Dr. Syamsul Maarif, (ketua FKPT Jateng) dalam sambutannya menyampaikan, FKPT harus optimalkan sumber daya untuk bekerjasama dengan seluruh stakeholder demi tercegahnya paham radikal-terorisme di Jawa Tengah. “Bidang-bidang di FKPT Jateng yang dipimpin oleh para expert harus bisa mengoptimalkan peran dalam menangkal terorisme yang termasuk kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime, lebih-lebih Jawa Tengah masih menjadi salah satu dari 12 daerah zona merah penyebaran radikalisme-terorisme di Indonesia,” kata Syamsul yang juga Dekan FPK UIN Walisongo ini.
Selain menjalankan program mandatory, FKPT Jateng juga akan menyelenggarakan kegiatan koordinasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat untuk menangkal paham radikal-terorisme. “Pada bidang agama supaya berkoordinasi dengan para tokoh agama untuk mengetengahkan paham moderat dalam beragama, terlebih umumnya terorisme berhubungan dengan ideologi dalam beragama, pada bidang media kita termasuk ketinggalan satu langkah dari kelompok ekstrimis teroris, dimana gerakan mereka sudah terstruktur dan massif di media sedang kita reaktif baru-baru saja, pada bidang perempuan dan anak sebagai kelompok rentan harus dikuatkan terus menerus, terlebih pada bidang penelitian, dimana banyak pihak membutuhkan data ilmiah kita untuk tindakan nyata,” jelas Syamsul.
Agenda terdekat FKPT Jateng adalah workshop keagamaan untuk guru-guru. KH. Hudallah Ridwan sebagai kepala bidang agama, menyampaikan bahwa program tersebut merupakan strategi untuk menangkal radikalisme-terorisme di dunia pendidikan. “Kita tahu bahwa pendidikan merupakan sektor penting yang harus kita jaga dari paham radikal-terorisme, maka dengan menggandeng para guru dalam workshop nanti harapannya ide-ide radikal-teror akan hilang dan yang berkembang adalah pendidikan damai yang toleran dan moderat,” tutur sekretaris PWNU Jateng.
Menyusul bidang agama, bidang penelitian akan melakukan penelitian di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah untuk melihat potensi radikalisme dan daya tangkalnya. Selain itu dalam waktu dekat FKPT Jateng akan meminta audiensi dengan Gubernur dan stakeholder lainnya dalam bekerjasama menangkal terorisme di Jawa Tengah.
Red-HJ99/Hi