Pemalang, Harianjateng.com – Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pemalang, memutuskan Gedung PGRI Pemalang, di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Mulyoharjo, Pemalang, depan Perumahan Cangklik sebagai tempat karantina atau isolasi pasien positif Covid-19.
Yulies Nuraya anggota Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 mengatakan, ruang isolasi terdiri dari 11 ruangan, 10 ruangan masing-masing terdapat satu bed dan satu lemari, sedangkan satu ruangan lagi terdapat dua bed dan dua lemari. sehingga, secara keseluruhan terdiri dari 12 bed.
“Sesuai dengan hasil rapat internal tim diputuskan hari ini Senin 6 April 2020 dua pasien positif terpapar corona dan dua belum terkonfirmasi akan dipindahkan ke Gedung PGRI, keempat pasien tersebut masing-masing dua pasien dari Kecamatan Comal, satu pasien dari Kecamatan Bantarbolang dan satu pasien positif Corona lainnya dari Kecamatan Pemalang,” kata Yulies, Senin (6/04/2020).
Lanjut Yulies Nuraya, nantinya keempat pasien yang dirawat diruang isolasi Gedung PGRI Pemalang akan dijaga tim medis selama 24 jam, pasien akan dirawat agar cepat pulih dan dilakukan cek kesehatannya secara rutin.
Selama menjalani perawatan di ruang isolasi, pasien akan dijaga kesehatannya dengan obat-obatan, “Untuk menunjang kegiatan sehari-hari, baik asupan makan, minum hingga mencuci, sudah disediakan oleh tim di Gedung PGRI.
“Pasien akan dirawat selama 14 hari pertama, kalau sudah kelihatan hasilnya (membaik), pasien diperbolehkan pulang, kalau dicek dengan uji swap kondisinya belum membaik, makan diperpanjang 14 hari kedua,” Pungkas dr. Yulies Nuraya.
Hal senada dikatakan oleh juru bicara Satgas penanggulangan Covid 19 Kabupaten Pemalang Drs. Tutuko Raharjo, menurutnya penempatan 4 pasien ke rumah singgah di gedung PGR, dengan rincian 2 orang pasien memang positip Corona dan yang 2 orang adalah PDP yg belum terkonfirmasi oleh pihak otoritas yang berwenang.
“Sampai saat ini kondisi 4 pasien tersebut stabil terus membaik dan tidak menunjukkan gejala klinis, oleh karena itu untuk mengotimalkan penyembuhan maka kami rawat di rumah singgah karena kami khawatir kalau dipulangkan atau isolasi mandiri proses penyembuhan secara klinis menjadi tidak maksimal dan kami berharap masyarakat bisa memahami ini dan terus bekerjasama mencegah penularan virus Cirona dengan bergotong royong melawan corona,” kata Tutuko Raharjo saat dikonfirmasi lewat telpon.
Red-HJ99/Joko