Banyumas, Harianjateng.com- Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah membangun sarana air bersih dan toilet umum melalui program tepat peduli pada sembilan titik desa di Banyumas.
Penanggungjawab program, Ahmad Yusuf Prasetiawan menjelaskan, pembangunan sarana air bersih dan jamban umum sebagai komitmen BTPNS dan Lakpesdam NU terhadap pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat. Sebagai program prioritas untuk mendukung pencegahan penyebaran pandemi covid-19 dengan perilaku hidup bersih.
“Hasil observasi menunjukkan sebagian desa masih membutuhkan bantuan sarana air bersih dan kakus umum. Program ini perlu didukung kesadaran masyarakat dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana,” katanya, Rabu (6/5/2020).
Yusuf menyebutkan, perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih juga sangat diperlukan dalam program tepat peduli ini. Sebab menurutnya, efektivitas manfaat sarana ini dapat terwujud jika didukung kesadaran pola perilaku hidup bersih masyarakat.
Lanjut Yusuf, di Banyumas, penentuan sembilan titik desa itu telah melalui kajian dan observasi. Titik sasaran tersebut diantaranya desa Darmakradenan Ajibarang, Binangun Banyumas, Bogangin Sumpiuh, Kalitapen Purwojati, Suro Kalibagor, Tipar Rawalo, Karanglewas Kidul Karanglewas, Ledug Kembaran dan Adisana Kebasen.
“Program tepat peduli ini perlu diteruskan oleh masyarakat. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat perlu mendorong agar masyarakat bekerjasama memelihara dalam penggunaan sarana air bersih dan kakus umum,” terangnya.
Sementara itu, Takmir Mushola Nurul Iman, Binangun Banyumas, Ahmad Sabiqin menyampaikan bahwa kehadiran program bantuan air bersih bagi mushola setempat akan dirasakan manfaatnya. Selama ini instalasi dan kebutuhan air bersih untuk wudhu dan kakus belum memadai bagi warga.
“Apresiasi bagi para pendonor, khususnya Lakpesdam NU dan BTPN Syariah yang telah membantu. Kebutuhan air bersih disini dapat tercukupi sesuai harapan masyarakat,” jelasnya.
Sabiqin menambahkan, kesulitan air bersih dan sarana kakus umum memang menjadi kendala warga. Lebih lanjut perlu pendampingan dari pihak terkait sebagai tindaklanjut program ini.
“Perlu dikawal program semacam ini secara berkala. Ke depan kami ikut memantau dan memelihara sarana ini, terutama mendorong warga menjaga perilaku hidup bersih,” ujarnya.
Red-HJ99/Hi