Semarang, Harianjateng.com- Bulan Ramadhan kali ini tentu berbeda dengan Ramadhan biasanya, Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 membuat SMAN 15 Semarang menggelar Kegiatan Amaliyah Ramadan secara daring. Langkah ini untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pada saat pembukaan Kegiatan Amaliyah Ramadan, Kepala SMA 15 Semarang, Drs. Agung Purwoko, M.Pd., menjelaskan bahwa di tengah pandemi Covid-19 sekolahnya tetap berupaya menjalankan Pesantren Ramadan. Hanya memang konsepnya berbeda dengan biasanya.
“Tahun ramadan tahun ini bersamaan dengan pandemi Covid 19, untuk itu kita mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 didalam satuan pendidikan, maka rangkaian kegiatan amaliyah Ramadan tahun ini tetap kita selenggarakan dengan moda daring,” ujar Agung.
Guru Agama Islam SMA 15 Semarang, Nanang Qosim, M.Pd. mengatakan, kegiatan amaliyah Ramadan daring di SMA 15 Semarang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, yaitu pesantren Ramadan dilaksanakan mulai hari Selasa, 5 Mei sampai hari Senin, 11 Mei 2020 serta pengumpulan zakat dari mulai tanggal 5-15 Mei 2020 dan juga pendistribusian zakat yang dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2020.
“Selama kegiatan pesantren ramadan daring diisi tadarus al-Quran, sholat dhuha, kajian ramadhan, kultum bakda sholat dhuhur, serta khotmil quran dan menyongsong nuzulul quran yang semua itu dilakukan dengan moda daring,” tutur Nanang Qosim yg juga menjadi Pembina Rohis.
“Jadwal pesantren Ramadhan bagi siswa kelas X dan XI dimulai pukul 08.00-13.00 WIB, dalam pembelajaran pesantren ramadhan melaui online, melibatkan guru pengajar, tiga diantaranya guru Agama Islam yaitu Nanang Qosim, S.Pd.I.,M.Pd., Zainuri,S.Pd.I., serta Khabib Abdul Aziz,S.Pd.I,” ujar Kepala Sekolah SMAN 15 Semarang tersebut.
Sementara itu, Zainuri, selaku sekretaris panitia kegiatan amaliyah Ramadan mengatakan, pembelajaran pesantren Ramadhan kali ini tidak seperti tahun – tahun sebelumnya. Untuk tahun 2020 ini pelaksanaannya melalui online, dengan sistem jetsi meet, dan zoom meeting atau video conference serta menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Telegram, dan juga Youtoube yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 15 semarang yang beragama islam.
“Selain itu, para siswa diminta mengisi jurnal kegiatan amaliyah Ramadan selama bulan Ramadan di rumah masing- masing sesuai dengan jadwal yang sudah disusun oleh panitia Amaliyah Ramadan SMA 15 Semarang,” tambah Zainuri.
Kegiatan amaliyah Ramadan diakhiri dengan distribusi Zakat kepada mustahiq yang membutuhkan, diantaranya dari siswa yang kurang mampu, orang tua siswa yg terkena dampak covid-19 dan beberapa panti asuhan. SMAN 15 Semarang melakukan pembagian zakat bagi mustahiq yang berhak, pada Selasa (19/5/2020).
Siswa dari kalangan tidak mampu diundang ke sekolah untuk menerima bingkisan beserta bantuan dalam bentuk biaya bahan belajar. Pada proses distribusi zakat, sekolah menerapkan protokol kesehatan yang baik dengan mewajibkan untuk memakai masker dan menekankan physical distancing. Penyaluran zakat dibantu oleh beberapa anak dari Kerohanian Islam (Rohis).
Sementara menurut Munfajirotul Azizah kelas X, salah satu penerima zakat menyatakan terima kasih atas bingkisan dan bantuan bahan belajar pendidikan diterimannya.
“Saya berterimakasih, saya bersyukur, dan terimakasih kepada panitia kegiatan Amaliyah Ramadan SMAN 15 Semarang, semoga Allah membalas kebaikan para muzakki dan sekolah,” terangnya.
“Semoga kegiatan ini mampu membantu orang yang membutuhkan di saat kondisi covid-19 ini, dan agar bisa membantuk karakter sosial, rasa empati, dan tolong menolong kapada sesama untuk siswa SMA 15 Semarang,” terang Agung Purwoko.
Red-HJ99/Hi