Kendal, Harianjateng.com- Pengabdian masyarakat merupakan salah satu kewajiban dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Pada bulan yang lalu tepatnya pada Selasa, 11 Agustus 2020 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang mengadakan Program Pengabdian Masyarakat yang berfokus pada “Penguatan Mindset Ekonomi melalui Pengelolaan Potensi Alam Produk Kolang Kaling di Desa Pakis, Kecamatan Limbangan”.

 

Program yang diinisiasi Ida Nur Aeni, S.E., M.Sc. dan tim disambut baik oleh masyarakat mengingat pengelolaan produk kolang kaling sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Pakis.

Program tersebut dicanangkan mengingat aspek perekonomian sangat berperan dalam peningkatan pembangunan desa. Otonomi daerah menjadi sarana bagi desa untuk mengatur dan mengelola rumah tangganya sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing desa. Pengelolaan potensi alam di desa juga memerlukan peran dukungan sumber daya manusia yang kompeten.

Desa Pakis merupakan salah satu dari 16 Desa di Kecamatan Limbangan yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Tanaman perkebunan yang menjadi potensi utama sumberdaya lokal di Desa Pakis adalah aren. Produk unggulan Desa Pakis adalah kolang kaling dan gula aren. Namun upaya pengembangan potensi wilayah dan produk unggulan tersebut belum dilakukan secara optimal.

Disampaikan oleh Nur Aeni, bahwa dua masalah utama yang dihadapi Desa Pakis. “Ada dua masalah yang dihadapi oleh desa pakis, terkait dengan bidang pengembangan ekonomi masyarakat, pertama adalah kurangnya penguatan pola pikir ekonomi masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya lokal, dan belum optimalnya pengembangan usaha dan kerja sama antar desa yang mendukung dalam peningkatan daya saing produk unggulan,” ujarnya, Senin (14/09/2020) saat ditemui rekan Harianjateng.com.

Menurut Ida, lokasi wilayah Desa Pakis termasuk wilayah yang strategis karena bersebelahan dengan desa wisata, yaitu Desa Gondang Peluang tersebut seharusnya ditangkap oleh masyarakat untuk pengembangan pemasaran produk sehingga segmen pasar produk unggulan Desa Pakis tidak terbatas pada konsumen pasar namun juga wisatawan. Potensi sumber daya alam tanaman aren menjadi peluang yang besar dalam membangun bisnis. Kolang kaling merupakan produk olahan yang berasal dari pohon aren. Kolang kaling diperoleh dari buah aren setengah matang yang dibakar atau direbus. Saat ini produk kolang kaling hanya dipasarkan bergitu saja tanpa adanya diversifikasi produk olahan.

“Padahal kolang kaling bisa diolah kembali menjadi produk olahan lain yang bisa meningkatkan nilai jual produk kolang kaling. Apalagi kandungan yang dimiliki oleh kolang kaling sangat bermanfaat untuk kesehatan sehingga menjadi fungsi ganda dari kolang kaling, yaitu sebagai pangan sekaligus kesehatan tubuh,” terang Ida.

Ia juga mengungkapkan, telah merespon permasalahan tersebut sebagai tim pengabdian UNNES. Sabagai Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi UNNES, Ida Nur Aeni, S.E, M.Sc. memberikan sosialisasi terkait literasi ekonomi yang harapannya dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pemahaman yang mendasar mengenai peran perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat, dan upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan daya ekonomi masyarakat melalui bisnis.

Pemaparan juga dilakukan oleh Dra. Rosidah, M.Si., Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNNES yang memberikan pengarahan terkait dengan keamanan pangan dan cara pengolahan kolang kaling. Produk olahan yang dihasilkan diantaranya manisan, selai, bolu yang berbahan dasar dari kolang kaling.

“Pengembangan potensi sumber daya alam khususnya kolang kaling tidak cukup sebatas sosialisasi dan praktek pengolahan saja. Namun, yang lebih penting adalah komitmen yang kuat dari pemerintah desa, pelaku usaha atau petani, universitas, dan pemerintah daerah terutama Dinas Koperasi dan UMKM. Melalui sinergi yang terbentuk, harapannya dapat meningkatkan potensi sumber daya alam kolang kaling dan selanjutnya ekonomi masyarakat dapat meningkat,” tutup Ida Nur Aeni.

Red-HJ99/KM