Semarang, Harianjateng.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU, Nurul Hidayatul Ummah, dalam acara Pelantikan dan Rakerwil PW IPNU & IPPNU Jawa Tengah masa khidmat 2019-2022, menuturkan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh Rekan & Rekanita ke depan untuk menghadapai era digital age. Yang pertama adalah kaderisasi.

“Kaderisasi ini menjadi jantungnya organisasi, menjadi hal yang sangat penting bagi IPNU & IPPNU agar tetap bisa eksis dan bisa bermanfaat serta dirasakan keberadaannya, khususnya, di wilayah Jawa Tengah”. Ungkapnya saat memberikan sambutan di depan ratusan kader IPNU & IPPNU yang baru saja dilantik di hotel Pandanaran, Sabtu (26/09).

“Pengkaderan harus tetap dijalankan meski di tengah situasi & kondisi apa pun. Walau di tengah pandemi covid-19”. Imbuhnya.

Yang kedua inovasi. Menurutnya, sebagai anak muda, kader IPNU & IPPNU harus tanggap terhadap revolusi industri 4.0. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, para kader IPNU & IPPNU juga harus bisa memanfaatkannya dan berperan di era digital age seperti sekarang.

“Kita sebagai anak muda, harusnya, menjadi pertama yang memahami gerak-gerik dunia digital dan kita harus bisa memanfatkannya. Dan di masa pandemi seperti ini, kita diharuskan semuanya untuk berkegiatan secara digital (virtual) untuk setiap kali pertemuan dan acara”. Paparnya.

Kemudian yang ketiga kolaborasi. Sebab menurut Nurul, kolaborasi penting adanya untuk menopang organisasi IPNU & IPPNU.

“Kita tidak bisa berdiri sendiri sebagai satu organisasi saja, tapi kita dapat melakukan berbagai macam hal besar dengan berkolaborasi. Baik antara pimpinan, OKP, maupun NGO, maupun di dunia pemerintahan”. Tuturnya.

Selain itu, dengan berkolaborasi, Nurul berharap organisasi IPNU & IPPNU bisa menghasilkan suatu gerakan untuk menyambut bonus demografi di tahun 2014.

Nurul juga berpesan agar para kader mampu taking action dan solutif supaya organisasi IPNU & IPPNU bisa dirasakan kemanfaatannya, khususnya, untuk pelajar di wilayah Jawa Tengah.

“Mudah-mudahan khidmah ini menjadi ladang ibadah kita untuk menjadi pribadi yang lebih manfaat, lebih berkontribusi, dan juga lebih solutif. Seperti kata Bu Tejo”. Pungkasnya. (Hj11).