Temanggung, Harianjateng.com – Dalam rangka menyiapkan alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) menjadi Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, YAPTINU bersama STAINU melakukan sinergitas untuk percepatan.
Salah satunya dengan penataan sistem akademik STAINU melalui Bimtek Pelaporan PDPT, PDPT Freeder, dan SIAKAD yang terlaksana Sabtu 31 Oktober 2020 sampai Minggu 1 November 2020.
Dalam laporannya, Ketua STAINU Temanggung Dr. H. Muh. Baehaqi mengatakan bahwa progres alin status saat ini sudah sampai tahap penilaian. “Kita tinggal nunggu dua langkah lagi, yaitu penerbitan KMA dan publikasi kalau merujuk di sistem online di DIKTIS Kemenag RI,” katanya.
Pada tahap penilaian, katanya, idealnya memang ada asesmen lapangan atau AL. “Namun di tingkat pusat masih menyesuaikan kondisi karena pandemi covid-19. Jadi mohon doa saja semoga proses penilaian ini bisa berjalan secepatnya,” lanjut dia.
Untuk mempersiapkan hal itu, salah satunya dilakukan penataan sistem akademik dengan Bimtek yang dilakukan selama dua hari yang diikuti semua dosen dan karyawan.
Ketua YAPTINU Drs. H. Nur Makshun, M.S.I., mengatakan banyak hal yang dilakukan YAPTINU dan STAINU untuk menyambut alih status tersebut.
“Kita sudah melakukan penataan sarana dan prasarana dan tempat pelayanan. Kemudian kita juga melakukan kegiatan usaha lewat membentuk badan usaha salah satunya lewat air mineral yaitu Nuneral dan membentuk agen di seluruh kecamatan di Temanggung. Selain itu juga dibentuk kios warga,” lanjut dia.
Selain itu juga dilakukan perubahan sistem dengan melakukan sistem budaya organisasi dan peningkatan kesejahteraan SDM. “Kita juga melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkuat sistem dan percepatan alih status STAINU menjadi INISNU,” bebernya.
Pihaknya berharap, KMA INISNU bisa segera turun dan sudah dipersiapkan penataan di berbagai bidang agar begitu KMA turun semua stakeholders sudah siap seratus persen.
Red-HJ99/(Ibda).