Semarang, hariansemarang.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah menggelar Rembang Fashion Parade 2021 sekaligus meluncurkan brand Batik Lasemku.
Acara ini digelar untuk mempromosikan kekayaan khazanah nilai Batik Lasem yang kaya dengan akulturasi budaya Jawa, Tiongkok, Arab dan Belanda.
Semangat dari peluncurkan Batik Lasemku yaitu mempromosikan batik Jawa Tengah yang bukan hanya sebatas kain saja tapi produk dan desain batik yang bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Siti Atikoh mengatakan, Batik Lasemku telah didukung dengan pendaftaran merek Batik Lasemku di Kementerian Hukum dan HAM sebagai jaminan hak kekayaan atas batik asal Lasem tersebut.
Nah selain itu, untuk mendukung promosi Batik Lasemku, Dekranasda Jawa Tengah juga membuat buku Memadukan Keberagaman-Dokumentasi Motif Modifikasi Batik Tulis Lasem.
“Buku ini telah mendapatkan International Standart Book Number (ISBN) dari Perpustakaan Nasional RI. Buku tersebut telah di launching pada tanggal 30 Juli 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Siti Atikoh dalam peluncuran Batik Lasemku dan Rembang Fashion Parade 2021 di Semarang, Selasa 2 NOvember 2021.
Dia mengatakan, buku tersebut menceritakan perkembangan sejarah batik Lasem dan mengulas motif batik Lasem secara detail. Pada buku tersebut juga sudah disertai dengan barcode, kontak dan desainer batik Lasem, sehingga memudahkan untuk promosi Batik Lasemku.
Dengan dukungan program Sampoerna Untuk Indonesia, buku tersebut dilengkapi dengan Website Batik Lasem yang diharapkan dikelola oleh Dekranasda Kabupaten Rembang.
Gubernur Jawa Tengah sambut Batik Lasemku
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Rembang Fashion Parade 2021 ini. Menurutnya ada kekayaan batik Rembang yang bernilai.
Dia berkisah dulu, saat di Istana Negara dalam acara rapat gubernur se-Indonesia, banyak yang tanya kepadanya sebetulnya batik paling bagus itu batik mana. Belum menjawab pertanyaan itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo malah langsung menjawab ya batik Rembang.
“Batik paling bagus itu mana ya pak Ganjar, Pakde Karo sebut Batik Rembang, batiknya kan punya khas detail-detail gitu, coba Anda lihat,” kata Ganjar berkisah.
Ganjar menyambut baik peluncuran Batik Lasemku, dan gelaran Rambang Fashion 2021. “Event ini jadi semangat kembali bangkit dari pandemi. Event dibuat dan produknya laku, saya usul tidak hanya di sini saja,” kata dia.
Ganjar mengatakan kalau bicara Rembang nggak ada habisnya, di daerah ini kaya dengan akulturasi budayanya Jawa, China dan Arab. Nilai akulturasi itu terwujud dalam motif batik Lasem.
Makanya dia mendukung banget acara promosi batik Lasem, dan bukan hanya batil Lasem saja. Masih ada kok khazanah batik di Jawa Tengah. Acara promosi batik ini makin bagus dengan mengundang para pemangku kepentingan dunia dan industri batik.
“Setelah ini batik Banyumas unik juga, ini baru dua tempat. Nanti belum lagi batik Solo yang gunungan, batik gaya Tegal, Brebes juga punya ciri berbeda. mudah-mudahan Rembang Fashion tak berhenti di sini,” katanya.
Peluncuran Batil Lasemku terselengara atas kerja sama Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Dekranasda Kab. Rembang, Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM Kab. Rembang dan Dinas Koperasi UKM Prov. Jateng, serta didukung Sampoerna Untuk Indonesia dan Rumah BUMN Semen Gresik untuk terus berupaya untuk mewujudkan Rembang sebagai salah satu kota fashion.