Semarang, Hariansemarang.id – Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Centre for Democracy and Islamic Studies (CDIS) Walisongo mengadakan kegiatan Lapak Buku di samping gedung Auditorium 2 Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo.
Agenda Lapak Buku tersebut berlangsung pada hari Kamis, 09 Desember 2021, dari pukul 13.30 hingga 17.30 WIB. Sore itu, kegiatan itu sempat tertunda beberapa jam karena guyuran hujan. Hingga acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Lapak Buku ini merupakan program kerja dari beberapa mahasiswa yang terhimpun dalam CDIS Walisongo, yang sudah dijalankan sejak tahun-tahun sebelumnya. Pada masa kepengurusan periode sebelumnya, program ini dijalankan secara rutin.
Namun program kerja ini sempat berhenti di awal masa pandemi covid-19, karena maraknya kebijakan pemerintah mengenai pembatasan-pembatasan di tengah masyarakat yang begitu massif. Oleh sebab itu, CDIS Walisongo kembali menginisiasi agenda Lapak Buku tersebut.
Direktur CDIS Walisongo, Anisyah Nur Alifah yang akrab disapa Kak Ica memberikan penjelasan mengenai agenda lapak buku tersebut. Menurutnya program kerja CDIS ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa.
“Lapak buku yang diselenggarakan oleh teman-teman merupakan suatu wujud ikhtiar untuk meningkatkan minat baca dikalangan mahasiswa/i, bukan hanya itu melainkan di lapak buku menjadi sebuah ruang untuk teman-teman melakukan silaturahmi antar mahasiswa.” ujarnya.
Program ini dilaksanakan guna meningkatkan spirit literasi mahasiswa. Menurut Abi Priambudi selaku pengurus CDIS yang berpartisipasi disana menyampaikan bahwa, kegiatan seperti ini harus dibangkitkan kembali.
“Program-program seperti ini yang nantinya hendak kita revitalisasi kembali terkhusus di lingkup mahasiswa UIN Walisongo, meskipun kami membuka lebar untuk mahasiswa dari kampus lain, seperti tadi sore turut kehadiran beberapa mahasiswa dari Universitas Wahid Hasyim Semarang,” ucapnya.
Program lapak buku ini termasuk berhasil terselenggarakan, dan berlangsung cukup lama. “Terbukti sampai menjelang malam, diskusi seputar akademik maupun buku bacaan masih terus berlangsung, kami terpaksa bubar waktu menjelang adzan berkumandang.” pungkas Abi.