Embung Politeknik PU, Muktiharjo Kidul Kota Semarang. Foto Instagram @pupr_sda_pemalijuana
Embung Politeknik PU, Muktiharjo Kidul Kota Semarang. Foto Instagram @pupr_sda_pemalijuana

Semarang Hariansemarang.id – Pemerintah kota Semarang serius berupaya dalam mengantisipasi potensi bencana yang kerap terjadi setiap musim penghujan, yakni musibah banjir. Langkahnya yakni pengerukan sediman di embang pengendali banjir di Kota Semarang, salah satunya embung di Muktiharjo Kidul.

Seperti diketahui menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah secara umum telah memasuki musim hujan sejak bulan Oktober 2021 dengan intensitas yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, berbagai upaya pun dilakukan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi beserta jajarannya dalam rangka mencegah musibah banjir di wilayah yang dipimpinnya. Di antaranya, kepada Dinas Pekerjaan Umum, dirinya menginstruksikan untuk melakukan pembersihan dan pengerukan sampah di saluran air atau drainase.

Pengerukan menggunakan alat berat juga dilakukan antara lain di Kali Sambiroto, saluran Taman Hasanudin, depan Rumah Sakit Wongsonegoro, saluran Jalan Gajah hingga Kali Seruni Tlogosari dan juga pengerukan di embung Muktiharjo Kidul.

Embung pengendali banjir Kota Semarang

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menuturkan selain pembersihan saluran dan pengerukan sampah, Pemerintah Kota Semarang yang saat ini memiliki beberapa embung pengendali banjir, salah satunya embung Muktiharjo Kidul, juga melakukan pengerukan sedimen dengan dibantu oleh balai besar.

Embung Politeknik PU di Muktiharjo Kidul
Embung Politeknik PU di Muktiharjo Kidul. Foto Youtube BBWS Pemali Juwana

“Embung Muktiharjo ini memiliki area seluas 4 hektar di mana tampungan yang dimiliki adalah 178.000 meter kubik. Harapannya daerah sekitar kolam retensi  genangannya bisa ditampung di Embung Muktiharjo Kidul ini, untuk selanjutnya masuk ke Kali Tenggang,” terang Wali Kota Semarang itu dikutip dari rilis Pemkot, Senin 20 Desember 2021.

Nah ngomong-ngomong soal embung pengendali banjir di Muktiharjo Kidul, salah satu andalannya dalah Embung Politeknik PU yang lokasinya di Muktiharjo Kidul.

Embung pengendali banjir ini kapasitasnya sekitar 14.554 meter kubik. Kementerian PUPR menargetkan pembangunan Embung Politeknik PU ini rampung pada akhir 2021, pembangunan embung ini menelan anggaran Rp26 miliar.

Menurut data DPU Kota Semarang, peta pembangunan embung di Muktiharjo Kidul ada delapan embung. Saat ini, dua embung sudah dibangun lengkap dengan pagar di sekelilingnya serta pompa pengurasan. Dua embung ini menjadi embung utama. Sedangkan, enam embung lainnya akan dibangun berupa embung resapan.

Maksimalkan pompa air

Sementara itu terkait optimalisasi fungsi rumah pompa, Hendi menekankan jika persoalan utama yang dihadapi adalah masalah sampah. Untuk itu dia tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk dapat selalu menjaga kebersihan Kota Semarang, dengan memastikan sampah dibuang pada tempat yang semestinya.

Embung Politeknik PU
Embung Politeknik PU, MUktiharjo Kidul Kota Semarang. Foto Instagram @pupr_sda_pemalijuana

“Sebetulnya ancaman dari sistem pompa kita adalah sampah. Karenanya, kita akan terus berkoordinasi dengan warga sekitar untuk melakukan pembersihan sampah yang menyumbat saluran air. Saya berharap ke depannya semoga masyarakat jadi lebih peduli dan tidak membuang sampah ke sungai. Contohnya sekarang, begitu banyaknya sampah, ketika hujan deras, pompa jadi tersumbat,” kata Hendi.

Data yang ada mencatat Kota Semarang memiliki rumah pompa sebanyak  52 rumah pompa dengan 119 unit pompa yang terbagi ke dalam empat wilayah dan khusus yang berada di rumah pompa Muktiharjo Kidul ini memiliki dua unit pompa dengan kapasitas masing-masing 1.500 liter per detik sehingga total kapasitas 3.000 liter per detik.

Bahkan saat banjir melanda Kota Semarang, keberadaan rumah pompa menjadi sorotan. Mesin penyedot air di rumah pompa ini bekerja 24 jam tanpa henti. Dan keberadaan rumah pompa terus dipantau, sehingga jika musim hujan datang, sistem pengendalian banjir melalui rumah pompa dapat berfungsi dengan lancar.

Cek berita dan artikel Harian Semarang lainnya di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here