Presiden Jokowi buka Muktamar NU di Lampung
Presiden Jokowi buka Muktamar NU di Lampung. Foto Instagram @tvnu.id

Lampung, Hariansemarang.id – Presiden Jokowi puja-puji Nahdlatul Ulama. Presiden berterima kasih atas peran NU dalam masa pandemi ini, berkat dorongan dari NU pula, program vaksinasi bisa berjalan dengan lancar, masyarakat yang awalnya ragu dengan vaksin kini sudah mau dengan vaksin.

Untuk itu, atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, atas nama negara, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat, menenangkan masyarakat dalam masa pandemi ini.

Yang kedua, Kepala Negara juga terima kasih untuk Nahdlatul Ulama yang juga telah mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong ikut dalam program vaksinasi.

“Ini saya rasakan betul betapa ajakan para kiai, ajakan para ulama, betul-betul berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi,” kata dia dalam sambutan pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung dikutip dari laman Setkab, rabu 22 Desember 2021.

Presiden Jokowi dalam Muktamar NU ke 34 di Lampung
Presiden Jokowi dalam Muktamar NU ke 34 di Lampung. Foto Instagram @tvnu.id

Pada awal-awal program vaksinasi, Kata Jokowi, begitu keluar yang namanya vaksin AstraZeneca, banyak daerah yang tidak mau mengambil, padahal saat itu stok yang banyak adalah AstraZeneca.

“Tetapi begitu saat itu ada telepon dari para kiai dari Jawa Timur, Pak Presiden, silakan semuanya vaksin dikirim ke Jawa Timur, kami terima. Besoknya saya ke Jawa Timur, betul para kiai berkumpul dan benar-benar semuanya mau menerima vaksin itu. Setelah itu, semua daerah satu-per satu mau, mau, mau, mau,” kata Presiden.

Realitas itu, menurut Jokowi, bukti nyata pengaruh para ulama, para kiai dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi.

Jokowi menyampaikan tahu pada bulan Juli, tepatnya pertengahan Juli, 15 Juli, kita berada pada posisi keadaan yang sangat mencekam, Jokowi ngaku ngeri kalau menceritakan. Semua rumah sakit di Jawa dan Bali penuh, oksigen kurang, obat habis, kekurangan. Kasus harian saat itu 56 ribu, 56 ribu, sehingga rumah sakit tidak cukup, tidak mencukupi. Di lorong-lorong rumah sakit semuanya pasien-pasien antre untuk bisa masuk ke ICU.

“Alhamdulillah berkat dukungan dari NU, kemarin kasusnya alhamdulillah, alhamdulillah hanya 216 kasus per hari di seluruh tanah air. Kalau kita memiliki 514 kabupaten/kota kasusnya hanya 216, artinya di setiap kota dan kabupaten itu hanya ada setengah kasus,” jelasnya.

Cek berita dan artikel Harian Semarang lainnya di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here