Ilustrasi lamaran. Foto Tetiana Shyshkina/Unsplash
Ilustrasi lamaran. Foto Tetiana Shyshkina/Unsplash

Aleak, gadis muda membawa pulang pacarnya (kopral tentara) untuk bertemu orangtuanya. Setelah makan malam, ibunya meminta suaminya untuk mencari tahu siapa pacar anaknya. Sang ayah mengajak lelaki itu ke ruang kerjanya untuk minum teh bersama.

“Jadi apa rencanamu?” ayah bertanya pada sang kopral, pacar anaknya.

“Saya ahli agama,” jawabnya.

“Ahli agama… Hmmm,” kata sang ayah. ‘Mengagumkan, tapi apa yang akan Anda lakukan untuk memberikan rumah yang bagus untuk putriku, untuk tinggal seperti yang ia rasakan selama ini?”

“Saya akan terus belajar,” sahut pacarnya Aleak, “dan Tuhan akan menyediakannya bagi kita.”

“Dan, bagaimana Anda akan membelikan cincin pertunangan yang indah, yang layak ia dapatkan?” tanya ayahnya pula.

“Saya akan berkonsentrasi pada agama islam,” sahut si kopral, Tuhan akan menyediakannya bagi kita. “

“Dan anak-anak?” tanya ayahnya lagi. “Bagaimana Anda akan membiayai anak-anak? “

“Jangan khawatir, Pak, Tuhan akan selalu menyediakannya,” jawab sang pacar optimis.

Setiap kali ayahnya bertanya, pemuda yang necis-arabis bin ontanis itu bersikeras bahwa Tuhan akan menyediakan segala sesuatunya. Walau hanya dengan berdoa dan berdoa.

Kemudian, ibu bertanya, “Bagaimana hasilnya, Sayang?”

Jawab ayah, “Dia tidak memiliki pekerjaan hebat dan tidak pula ada rencana. Tapi kabar baiknya adalah, dia mengira aku Tuhan yang akan menyediakan segalanya. Pacar anakmu itu jenis lelaki keren yang menyembah agama dan menuhankan onta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini