Kendal, Hariansemarang.id – Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) bersama Pengelola Pasar kaget Tugu Tani, Pemerintah Desa Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal menggelar Kontes dan Pameran Bonsai Lokal Terbuka Pesona Bonsai Tugu Tani 2022, mulai 22-25 Januari 2022.
Kegiatan yang digelar komunitas pecinta bonsai dari Kendal, Batang, Semarang dan sekitarnya ini diharapkan mampu menyuguhkan ragam bonsai unik dan istimewa, sebagai upaya membangkitkan semangat pecinta bonsai dan geliat ekonomi masyarakat.
“Ini kontes Bonsai lokal dan regional utamanya memberikan wadah silaturahim antar pecinta bonsai, sekaligus menumbuhkan semangat mencintai tanaman bonsai sebagai seni yang bisa menguntungkan,” jelas elas Budi Ristanto, pegiat Bonsai Tugu Tani.
Bangkitkan ekonomi
Budi Ristanto menambahkan kontes bonsai juga dalam rangka untuk pengumpulan dana pembangunan MDA Raudhatul Mutaalimin 2 Desa Sendangdawung. Ratusan jenis bonsai dari tingkat Basic sampai Lanjut dihadirkan dan memeriahkan pesona bonsai yang buka mulai jam 08.00 sampai jam 21.00.
Ratusan pecinta bonsai dating dan menikmati suguhan keindahan kreativitas dari ratusan bonsai, diiringi musik khas membuat syahdu pengunjung berkeliling lapangan cevos arena yang disulap menjadi tempat pameran bonsai.
Ada beberapa kategori ukuran yang akan dipertandingkan dalam kontes bonsai tersebut. Antara lain; kelas ukuran sito dengan ketinggian maksimal bonsai 10 cm, mame/small dengan ketinggian pohon maksimal 20 cm. Kemudian medium dengan ketinggian pohon maksimal 45 cm, large dengan ketinggian maksimal 75 cm, serta ekstra large atau dengan ketinggian pohon di atas 75 cm.
Panitia mencatat, total jumlah pohon bonsai yang sudah masuk pendaftaran 200-an pohon, yang berasal dari anggota komunitas bonsai Kendal, termasuk beberapa daerah lainnya. Bahkan ada yang dari Jawa Barat lho.
Panitia konten bonsai tersebut, Widi Wood mengatakan hadirnya kontes bonsai Tugu Tani, mampu menghapus dahaga kerinduan komunitas dan penggemar bonsai utamanya di Kendal. Pemilihan pemeliharaan bonsai dinilai tepat untuk menaikan nilai ekonomi, di saat banyak warga kehilangan pekerjaan imbas dari pandemi.
Semua menang semua untung
Selain menjaga silaturahmi dan kekompakan sesama komunitas, ada beberapa keuntungan yang bisa dinikmati warga dari gelaran kontes bonsai kali ini, yakni pertama, mampu mengembangkan kreativitas, dan inovasi pecinta bonsai, untuk membentuk jenis pohon yang diinginkan.
Kedua, mampu menciptakan rekayasa tumbuhan untuk menghasilkan bibit bonsai berkualitas. Bisa diminiatur atau dikerdilkan dengan gaya dan bentuk sesuai keinginan. Ketiga, mampu menghasilkan karya seni yang abadi nan unik dan menantang karena dibutuhkan kesabaran dan ketelitian sehingga bonsai yang dihasilkan sesuai harapan, tegas Widi.
Selanjutnya masyarakat Tugu Tani mendapatkan keuntungan dengan hadirnya pengunjung, mereka mendapatkan keuntungan dari jajanan. “Pedagang Pasar Kaget Tugu Tani mendapatkan keuntungan dari pengunjung pameran yang hadir,” ujar Widi Wood.
Bagi peserta juga diuntungkan dengan meningkatkan nilai jual Bonsai, “Konon bonsai kategori Lanjut itu paling murah saja Rp500 ribu, dan bisa menembus hingga Rp250 juta per pohon untuk kualitas super, contohnya yang dipajang di depan pintu masuk pameran, itu nilainya fantastis,” katanya.
Baca juga: Ia yang Hilang Meninggalkan Senyum
Salah satu pengunjung pameran, Edi Sarwoto mengatakan dia bisa melihat kreativitas pecinta bonsai dan menikmati libur minggu dengan melihat ragam dan jenis bonsai yang dipamerkan.
“Sangat menginspirasi kreativitas pebonsai yang disuguhkan, ide-ide kreativitas yang muncul dari melihat pameran ini sangat banyak tinggal merealisasikannya,” ujarnya.
Pengunjung lain, Anang yang datang bersama keluarganya, selain menikmati suasana dia bisa memotret karya bonsai dan selfie di depan bonsai. “Menyenangkan dan rasanya damai, melihat tanaman hijau rindang meski ukurannya minimalis, joss laaah,” kata Anang.