Anies Baswedan dan Ridwan Kamil adu penalti di Stadion JIS
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil adu penalti di Stadion JIS. Foto Instagram @ridwankamil

Oleh Inggar Saputra

Sosok tinggi tegap itu terus berjalan cepat menuju stadion sepakbola. Ditemani sahabatnya Ridwan Kamil, mereka akan mengecek stadion kebanggaan warga Jakarta. Sebuah kebanggaan dan kebahagiaan tampak di wajah keduanya. Mereka akan mencicipi rumput Stadion Internasional Jakarta untuk pertama kalinya. Sebuah mahakarya yang lahir dari nilai estetika dan kesadaran menata kota. Sehingga wajar publik bangga dan terus mempercayakan Jakarta kepada sang Gubernur. Manusia karya memang lebih sibuk berfikir, bekerja dan berujung aksi nyata.

Anies menaruh bola di titik penalti. Tanpa ragu, dia mempersiapkan diri akan menendang bola tersebut. Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil-pen) bersiap menjaga gawang agar tidak mampu dibobol sang penendang penalti. Keduanya tanpa pakaian khusus. Seperti ingin bekerja kantor, mereka memakai kemeja. Tendangan keras meluncur dan berbuah gol. Sang kiper rupanya gagal menghadang tendangan keras Anies. Adu pinalti ini diunggah keduanya di media sosial. Sambil bercanda, Anies menyebut Lionel Messi akan ketar-ketir melihat adu penalti hari ini.

Inilah momen kebersamaan antar pemimpin sekaligus unjuk prestasi Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta. Sebagai manusia karya, Anies memang jarang terlihat banyak bicara. Dia lebih menampilkan bagaimana berkarya nyata untuk Jakarta. Hasilnya luar biasa, satu diantaranya Jakarta International Stadium berkapasitas 82 ribu orang. Interiornya mewah dan dipenuhi teknologi modern. Rumputnya sangat bagus untuk pertandingan berkelas internasional. Dengan fasilitas standar internasional, stadion futuristik diharapkan mampu menjawab kebutuhan warga Jakarta akan fasilitas olahraga berkelas dunia.

Banyak berkarya, itulah cara Anies Baswedan berkontribusi nyata untuk Indonesia. Dengan spirit maju kotanya dan bahagia warganya, Anies pelan tapi pasti membangun Jakarta. Sebagai pusat kota besar di Indonesia, Jakarta dibangun dengan rasa seni, cinta dan karya nyata. Jembatan misalnya dipandang Anies tak sekedar tempat manusia berlalu lalang. Dibingkai seni dan estetika, hadir konsep Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sudirman  yang instagramable. Warga tak sekedar lewat, tapi bisa berfoto selfie dan mengabadikan kenangan di jembatan dengan design unik, artistik, futuristik dan memiliki pencahayaan yang indah.

Anies Baswedan dengan lansekap Jakarta
Anies Baswedan dengan lansekap Jakarta. Foto Instagram @aniesbaswedan

Melihat Jakarta yang mudah banjir ketika diguyur hujan, Anies bergerak cepat. Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpinnya mampu membuat surut banjir dengan waktu singkat. Setiap kali banjir datang, cukup waktu enam jam langsung surut. Selain itu, Anies juga membuat program besar meningkatkan pariwisata dan ekonomi warga Jakarta. Jika tak ada hambatan, Jakarta bersiap menyusul Mandalika Lombok untuk mengadakan event balapan internasional. Rencananya Jakarta akan mengadakan Formula-E pada pertengahan tahun 2022. Sebuah event berkelas dunia yang kembali membuktikan betapa Anies terus berkarya nyata buat kota yang dicintainya.

Semua kerja keras dan karya nyata membangun Jakarta disebarkan secara luas. Anies dengan rajin menyampaikan kepada media massa dan menunggah pada media sosial miliknya. Pemimpin di era millennial dan serba digital memang dituntut melek media termasuk media sosial. Menjadi wajar, Anies memainkan media sosial pribadinya sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Bagaimanapun pemimpin perlu melaporkan secara virtual kerja yang sudah dijalaninya. Agar publik mampu membaca dan memberikan penilaian atas kinerjanya. Ada yang memuji dan mengkritik, itu sebuah persoalan biasa yang tidak perlu dirisaukan. Manusia memang tak ada yang sempurna di dunia ini.

Meski dihujani pujian sekaligus panen kritikan, Anies terus bergerak dan bekerja keras untuk Jakarta. Dunia internasional melirik hasil kerjanya dan memberikan apresiasi. Atas kerja membenahi Jakarta, Anies mendapatkan penghargaan dari Transformative Urban Mobility Initiative. Dia dianggap mampu menghadirkan dan mengembangkan sistem transportasi yang berkelanjutan. Dengan konsep integrasi, transportasi umum di Jakarta saling tersambungkan antara layanan Trans Jakarta dan angkutan umum lainnya. Selain itu, Anies juga mampu membangun kota Jakarta yang ramah terhadap pejalan kaki dan pengguna sepeda.  

Kemampuan Anies dan jajaran Pemprov DKI Jakarta menangkap peluang digital juga memperoleh penghargaan. Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) sebagai bentuk inovasi Smart City diganjar penghargaan Best In Future of Digital Innovation. Dalam ajang IDC Future Enterprise Award 2021, aplikasi JAKI sukses mengalahkan seribu aplikasi lainnya di kawasan Asia Pasifik. Kemudahan layanan yang menghubungkan pemerintah dan warga DKI Jakarta ini membuktikan Jakarta semakin maju dan modern. Bagaimanapun warga di era digital menginginkan kemudahan dan kecepatan mengakses layanan publik. Pemerintah DKI Jakarta mampu menjawab keresahan warganya, kemudian bergerak memberikan solusi terbaiknya.

Selain kedua prestasi itu, Jakarta di era kepemimpin Anies memperoleh penghargaan lainnya baik berkelas nasional dan internasional. Beberapa diantara Top BUMD Awards 2020, Indonesia Government Procurement Award 2020, Bhumandala Award, Innovative Government Award 2020 dan Kota Peduli HAM. Menyambut kesuksesan itu, Anies justru berterima kasih kepada warga Jakarta. Sebab penghargaan itu dilahirkan atas kekompakan warga Jakarta dalam mendukung program yang direncanakan pemerintah. Tanpa partisipasi dan dukungan nyata warga Jakarta, seperti disebutnya “Saya tidak minta Anda menyukai saya, tapi saya minta Anda membantu membangun Jakarta.  Kalau ikut bantu bangun Jakarta, saya berterima kasih. Kalau mau marah ke saya, tidak apa-apa. Yang penting bantu bangun Jakarta”

Di balik semua kesuksesan yang ada, Anies mengingatkan kita agar terbiasa menyatukan karya dan kata. Menurutnya, jangan meremehkan kekuatan kata-kata. Sebab kata-kata menjadi pijakan awal menghasilkan transaksi gagasan antar manusia. Kemudian berkembang menjadi narasi yang diperdebatkan dan berujung sebuah karya. Dalam pandangan Anies, membangun karya harus bermakna. Jangan sibuk berkarya tanpa ada gagasan. Ini menjadi kunci sukses Anies, bahwa membangun Jakarta harus ada makna dan gagasan, agar karyanya bersejarah dan terus dikenang sepanjang masa.

Cek berita dan artikel Harian Semarang lainnya di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here