Anies Baswedan dan politik dialektika
Anies Baswedan dan politik dialektika. Foto Instagram @aniesbaswedan

Oleh Thaifur Rahman

Jika Chrimea harus dijaga oleh negara yang kuat yaitu Rusia, maka Indonesia harus dipimpin oleh pemimpin yang bijaksana, Anies Baswedan. Inilah tilikan pertama saya terhadap sosok berkelahiran di Kuningan, Jawa Barat ini.

Indonesia akan menjadi negara yang utuh apabila pemimpinnya bukan hanya datang sekedar butuh (membuang sauh) lalu pergi. Pilihan tepatnya adalah Anies Baswedan. Tulisan ini bukan hadir untuk dibayar atau karena ada teori konspirasi sehingga ada salah satu pihak yang harus tereleminasi dan berhasil membuat satu sisi membanggakan diri. Tidak, ini murni dari saya pribadi selama menjalani masa tilikan.

Berbicara tentang pemimpin seperti apa yang dikatakan oleh Sherly Annavita, “Presiden itu ibarat individu yang memiliki jaringan sistem multifungsional. Maka Presiden mengambil alih otak dan hati. Otak harus berpikir visioner jauh ke depan dan hati mengambil satu tindakan dan kebijakan yang bijaksana. Berpikir visioner ke depan untuk kepentingan rakyat dan bertindak dengan bijaksana sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyat.” Sedangkan Anies baswedan sendiri, ia bisa menghadirkan keduanya dan inilah bentuk manifestasi dari sifat rahman-rahim-Nya. Tidak salah apabila pengamat menyebut Anies sudah ditakdirkan untuk memimpin Indonesia tahun 2024 mendatang.

Tidak sedikit pemimpin di Indonesia rata-rata pintar namun tidak banyak pemimpin Indonesia itu yang cerdas. Pintar bisa dimiliki oleh semua orang, sedangkan cerdas hanya bagi mereka yang bisa membaca peluang. Entah ke berapa kalinya kita sudah menyaksikan bahwa selama menjadi Gubernur Jakarta, Anies selalu memberikan ruang positif bagi mereka yang membutuhkan. Perihal banjir yang selalu memadati kota Jakarta? Anies sudah menjawabnya. Kemiskinan? Sudah terjawab. Bantuan makanan pokok selama pandemi? Terjawab pula. Apalagi yang masih kita ragukan terkait kepemimpinan Anies? Penulis menyebut Anies sebagai sang Legenda Indonesia selanjutnya.

Dikutip dari Galamedia.com, Anies memiliki magnet (daya tarik) cukup besar. Di mana ada Anies, di situ pula berkumpul lautan warga yang histeris. Where there is problem, there is Anies Baswedan. Secara integratif-interkonektif, Indonesia akan mengalami masa keemasan yang akan beralih status dari negara berkembang menjadi negara maju. Tidak hanya itu, dengan kepemimpinan yang ia bawa, penulis yakin, rakyat Indonesia akan lebih bersifat humanis. Inilah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hidup berpancasilais bukan malah mementingkan egois.

Terakhir, puncak tertinggi pencapaian manusia adalah bukan ia yang memenangkan sesuatu atau ia yang berhasil memiliki sesuatu melainkan seberapa manfaat kita pada orang lain. Sekali lagi kita sambut sang Legenda Indonesia, Anies Baswedan.

Cek berita dan artikel Harian Semarang lainnya di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here