Oleh Ilham Wiji Pradana – Lahir dan berkarya di Pati. Alumnus IAIN Kudus. Penulis buku puisi “Dalam Satu Ruang Kehidupan, 2021”
Sekarang ini zaman begitu canggih, kita dapat mengakses semua informasi melalui handphone. Tidak hanya kita tetapi anak-anak juga dapat mengakses beberapa informasi yang disenangi melalui handphone. Dari games, video di Youtube hingga bacaan yang terdapat di website. Tinggal bagaimana orang tua atau orang dewasa mendampingi anak-anak supaya tidak terjerumus ke dalam informasi yang negatif.
Alangkah baiknya anak-anak usia dini jangan sampai memegang handphone apalagi memainkan suatu games sekaligus menonton video yang tidak penting di beranda youtube. Dampaknya ketika di pegangin handphone, anak-anak akan asyik dengan handphonenya hingga suatu ketika anak-anak akan mengalami kecanduan.
Dampak dari handphone banyak sekali, dari kecanduan hingga tingkatan stres yang ditimbulkan. Suatu contoh, jika nanti ada anak yang menangis jangan sampai mengambil langkah cepat mengasihkan handphone kepada anak. Alangkah baiknya cobalah langkah yang lain seperti kasihkan beberapa buku cerita yang di dalamnya terdapat aneka gambar atau warna, pasti mereka akan senang dengan buku cerita tersebut. Apalagi anak-anak itu diceritain oleh orang-orang terdekat. Lihatlah respons anak-anak tersebut. Mereka akan cenderung mendengarkan dengan saksama cerita-cerita tersebut. Untuk anak-anak usia dini, sangat gemar melihat beberapa buku yang di dalamnya terdapat gambar dan warna yang beraneka.
Artikel Anggi Afriansyah (Mengajak Anak Membaca Buku) dalam Republika.id 16 Maret 2022, menjelaskan bahwa orang dewasa berhak mengenalkan buku-buku kepada anak, sehingga yang diharapkan dalam jangka panjang anak-anak akan gemar membaca buku.
Pengenalan buku kepada anak bisa melalui berbagai media buku cerita yang berwarna dan bergambar. Buku-buku cerita tersebut sangat di senangi anak-anak usia dini. Jadi tugas orang dewasa (orang tua, kakak, dan masyarakat sekitar) mulailah mengenalkan anak-anak dengan membaca sejak dini.
Minat Baca Sejak Dini
Menumbuhkan minat baca bukanlah perkara yang dianggap mudah. Perlu perjuangan yang keras untuk menumbuhkan minat baca. Orang dewasa harus mencontohkan minat baca terhadap anak-anak. Salah satu cara yang dapat menumbuhkan minat baca sejak dini ialah orang tua harus senantiasa mengajari anak-anak mereka senang dengan buku.
Dalam artian, anak-anak diajak untuk mengenal buku-buku cerita dan nantinya orang tua membacakan buku tersebut dengan baik.
Membacakan buku cerita dengan intonasi, anak-anak akan tertarik mendengarkan dan memperhatikan. Hal-hal semacam itu akan membentuk kebiasaan anak untuk memiliki minat baca yang bagus. Pertanyaanya apakah orang tua ada waktu luang untuk mengajak anak-anak mereka untuk senang dengan buku?
Tugas yang berat selain menjadi orang tua ialah membiasakan anak-anak mereka dengan kebiasaan yang baik. Anak gemar membaca memang suatu dambaan bagi orang tua. Orang tua harus bekerja ekstra untuk menjadikan anak gemar membaca. Tinggal orang tua dapat menemani dan memberikan anak-anak mereka media untuk membaca. Ruang yang dirindukan anak-anak ialah dibacakan cerita oleh orang tua entah itu ibu atau bapak ketika akan tidur. Kegiatan tersebut akan membentuk anak untuk gemar membaca. Selain itu, anak akan memiliki hubungan yang lebih erat terhadap orang tua/orang yang sering membacakan buku cerita.
Membaca merupakan proses interaksi dengan tulisan atau gambar atau simbol “Menurut KBBI”. Dalam proses membaca maka anak-anak akan membayangkan apa yang sedang dibaca sehingga nantinya yang diharapkan anak-anak akan mengerti isi bacaan di dalam suatu cerita. Dalam lingkup membaca ada aspek berfikir, maka anak-anak akan mulai berlatih berfikir, hingga nantinya anak-anak akan bertanya berkaitan cerita yang sedang dibacakan maupun dibaca.
Dalam artikelnya, Dinda Putri Harum Sari (Lingkungan Jadi Kunci Utama Meningkatkan Minat Baca Anak) radarbanyuwangi, 12 November 2021, dijelaskan bahwa manfaat membaca sejak dini dapat merangsang sel-sel otak anak, mengenalkan anak dengan kosa kata baru, menumbuhkan kreativitas berimajinasi serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Selain itu, dijelaskan bahwa lingkungan menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan minat baca anak. Lingkungan tersebut dimulai dari orang tua. Orang tua mencontohkan bahwa membaca adalah hal yang penting. Untuk merangsang anak, orang tua bisa memberikan bacaan cerita yang bergambar, berwarna, macam-macam tumbuhan dan hewan. Hal lama kelamaan akan merangsang minat baca anak.
Dari sini orang tua sangat berpengaruh dalam menggugah minat baca anak sejak dini. Membaca harus menjadi budaya. Budaya yang dilakukan terus menerus sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Memang untuk membangun sebuah kebiasaan diperlukan perjuangan panjang dari orang tua. Orang tua diharapkan harus sadar betul bahwa buku adalah teman yang baik dan memiliki segudang informasi. Tanpa membaca anak-anak dan juga kita tidak mengetahui apa-apa yang ada di luar.
Tidak hanya orang tua yang harus mendampingi. Buku juga harus senantiasa hadir di tangan si anak. Sekarang ini banyak perpustakaan atau taman baca yang dapat digunakan untuk mengakses buku-buku anak yang bagus dan juga baik. Tinggal bagaimana orang tua dan juga kita memanfaatkannya untuk memberikan contoh anak gemar dengan membaca.