Semarang, Hariansemarang – Seorang perempuan ungkap sosok Puan Maharani dengan menyebutnya sebagai “wanita hebat idola seluruh wanita Indonesia” ini pun viral di jagat media sosial. Video tersebut awalnya diupload oleh kanal akun Tiktok dengan nama moncongputihperjuangan. Video itu tentang para perempuan yang mengungkapkan sosok Puan Maharani pun, viral menjadi perbincangan netizen.
“Puan Maharani adalah idola wanita seluruh wanita Indoneasia,” bergitulah perkataan dari salah satu perempuan yang maju sepanggung dengan Puan.
Dari akun moncongputihperjuangan itu kemudian menjadi perbincangan khalayak umum. Mulai diupload ulang oleh liputan6 sampai menjadi headline news dibeberapa media. Tak sedikit yang mensisipkan komen dalam video, seperti mengamini apa yang diucapkan para perempuan itu sampai cibiran.
Jika dirarik lebih dalam, perkataan dalam video itu sebenarnya tidak salah, toh memang Puan sendiri menjadi tokoh perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR RI. Banyak prestasi yang diperolehnya baik sebagai ketua lembaga legislatif, Menko PMK periode awal Jokowi sampai hal lainnya. Wajar saja jika perempuan Indonesia mengidolakan Puan Maharani.
Ada pertanyaan lagi, “halah bisa saja yang isi dari video itu bagian dari setingan”. Mungkin bisa dicek sama orang yang hadir dalam acara final lomba senam yang digelar di halam kantor DPD PDIP Jateng. Apakah ucapan itu sudah diseting atau tidak. Bisa dipastikan tidak.
Sebagai bagian dari penikmat sosial media dan orang yang hadir dalam acara itu, penulis menyayangkan ujaran-ujaran oknum yang memelintir informasi itu. Tak sedikit yang membubuhi dengan kalimat setingan, pesimistik, sampai membelokkan fakta.
Tersemat in frame dalam video hadial dengan total 717 juta rupiah, itu merupakan akumulasi hadial lomba senam dari tingkat DPC sampai DPD. Di Jateng sendiri ada 35 kabupaten/kota yang keseluruhannya juga memberikan hadiah bagi pemenang lomba dari juara 1, 2, dan 3. Jika hanya dilihat 717 juta memang itu banyak, tapi balik lagi ada 35 kabupaten/kota di Jateng.
Puan Maharani memang bukan manusia sempurna yang tak luput dari kesalahan. Memang tak bisa disangkal publik menangkap nama Puan dengan kata mic mati, namun jika dicermati itu semua bukan tanpa alasan, ini sudah banyak artikel yang menjelaskan.
Saran penulis bagi oknum yang mempelintir segala informasi tentang orang parpol dan partai, janganlah memperkeruh suasan demokrasi di Indonesia. Janganlah memperkuat gerakan deparpolisasi yang menihilkan peran partai politik. Apa yang kau lakukan itu mendegradasi cuaca demokarasi.
Penulis: SM
Editor: Yusuf